当前位置:文档之家› REnCAnA PEngEMBAngAn SEkOLAH (RPS)

REnCAnA PEngEMBAngAn SEkOLAH (RPS)

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

97

REnCAnA PEngEMBAngAn SEkOLAH

(RPS)

Waktu : 4 jam 15 menit

A. PEngAnTAR

Sekolah sebagai suatu lembaga/institusi mempunyai satu tujuan atau lebih. Da-lam langkah mencapai tujuan tersebut, perlu disusun rencana, tujuan dan bagai-mana cara mencapai tujuan tersebut. Pada umumnya tujuan sekolah tercermin dalam bentuk Visi dan Misi Sekolah. Untuk mencapai visi dan misinya sekolah menyusun perencanaan program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).

Umumnya sekolah cen-derung statis dan mulai bergerak setelah masa-lah muncul ke permuka-an. Perencanaan dila-kukan tidak hanya untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi, tetapi juga untuk perencanaan ke depan dalam hal pe-ningkatan kinerja sekolah atau untuk mengantisipa-si perubahan dan tuntutan

jaman. Pada umumnya sekolah lebih menguta-makan pengembangan fisik, padahal pengem -bangan non-fisik jauh lebih penting, karena salah satu tujuan utama sekolah adalah menghasilkan anak didik yang bermutu.

Visi dan Misi sekolah pada umumnya masih bersifat umum, sehingga perlu dija-barkan/dirinci dan programnya harus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan sekolah. Sangat sering ditemukan sekolah tidak mempunyai program yang rele-van atau tidak sesuai dengan Visi-Misinya.

RPS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah (KS dan guru) bersama dengan pemangku kepentingan seperti Komite Sekolah, tokoh masyarakat, dan pihak lain di sekitar sekolah yang peduli pendidikan. Dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, sekolah telah menunjukkan sikap keterbukaan dan siap bekerjasama. Hal tersebut akan meningkatkan rasa memi-liki, serta dapat mengundang simpati sehingga masyarakat akan merasa senang

memberikan dukungan atau bantuan yang diperlukan sekolah.

Rencana Pengembangan Sekolah yang telah dikembangkan oleh sekolah dan Komite Sekolah dipajangkan dan dapat dilihat oleh

semua pihak

98

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

B. TUJUAn

Dengan melaksanakan penyusunan RPS secara bertahap dan partisipatif, pe-serta diharapkan mampu:

1. mengidentifikasi/memotret/ memetakan kondisi sekolah yang ada

2. merencanakan tujuan yang realistis

3. mengindentifikasi kesenjangan yang dihadapi sekolah

4. mengidentifikasi penyebab permasalahan

5. mengidentifikasi alternatif pemecahan permasalahan

6. menganalisis alternatif mana yang paling baik dan sesuai dengan kebutuh-an

7. menyusun rencana pengembangan sekolah dalam jangka 3-5 tahun

8. mengidentifikasi sumber dana untuk membiayai program/kegiatan-kegiatan

dalam RPS

C . BAHAn DAn ALAT

1. Tayangan

2. Fotokopi contoh RPS dan RAPBS sekolah

3. Profil sekolah - harus dibawa oleh setiap sekolah

4. Lembar Kerja Format 4.1- 4.8

5. ATK: Kertas plano dan spidol besar

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

99

D. LAngkAH kEgIATAn

1. Pengantar RPS (15 menit)

Fasilitator dalam pertemuan pleno/kelas menjelaskan dan membahas ber-sama tentang apa dan bagaimana Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Fasilitator menunjukkan contoh RPS serta menunjukkan pentingnya penyu-sunan yang bersifat partisipatif, transparan, akuntabel, dan berwawasan ke depan.

2. Pemetaan kondisi Sekolah (30 menit)

Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok sekolah. Fasilitator menje-laskan bahwa pada Unit 2 MBS, sekolah telah merumuskan kondisi sekolah yang ideal. Dalam tahap ini setiap sekolah akan melakukan penilaian diri ter-hadap kondisi sekolah masing-masing. Sekolah dilatih untuk menggunakan data sekolah sehingga mendapatkan hasil penilaian diri yang otentik. Peserta melakukan evaluasi diri dengan menggunakan daftar seperti dalam dalam Format sebagai berikut.

15’

30’

30’

30’

30’

1 2 3 4 5 15’

15’

30’

30’

30’

10 9 8 7 6

Pemilihan alternatif kegiatan

Pemetaan Kesenjangan

Merumuskan Harapan Sekolah

Pemetaan Kondisi Sekolah

Pengantar RPS

Penutup

Diskusi

Kelompok

Penyusunan

RPS

Pendanaan Sekolah

Penjadwalan program dan kegiatan

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

Format 4.1: Evaluasi Diri Sekolah

3. Merumuskan Harapan Sekolah (30 menit)

Fasilitator menugaskan peserta untuk merumuskan kembali harapan-ha-rapan terhadap kemajuan sekolah. Harapan tersebut merupakan kondisi ideal yang dapat dicapai oleh sekolah.

Peserta merumuskan harapan-harapan dengan menggunakan Format 4.2.

Format 4.2: Harapan Sekolah

100

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

101

Fasilitator membagikan Lembar Kerja Format 4.3 atau menayangkan Standar Kondisi Sekolah setelah peserta merumuskan kondisi yang diharapkan. Peserta ditugaskan membandingkan kondisi yang diharapkan dengan stan-dar tersebut. Hal ini menarik sekali karena peserta akan melihat apakah kon-disi yang diharapkan itu masih di bawah standar, sudah mencapai standar, atau di atas standar.

4. Pemetaan kesenjangan (30 menit)

Fasilitator menugaskan peserta untuk melakukan identifikasi kesenjangan. Peserta melakukan pemetaan kesenjangan dengan cara:

a. Membahas kembali kondisi sekolah berdasarkan evaluasi diri (Format

4.1) serta rumusan harapan yang terdapat dalam Format 4.2. Dengan membandingkan kondisi sekolah pada Format 4.1 dan harapan/keingin-an pada Format 4.2 maka akan didapatkan kesenjangan. b. Dari berbagai kesenjangan yang muncul, peserta mencari dan menemu-kan akar penyebabnya, serta alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah sebaiknya lebih dari satu. Hasil diskusi dimasukkan dalam Format 4.4.

Format 4.4: Pemetaan kesenjangan

5. Pemilihan alternatif kegiatan (30 menit)

Fasilitator menugaskan kepada peserta untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dari masing-masing alternatif pemecahan masalah.

Peserta menggunakan analisis kekuatan dan kelemahan dalam memilih al-ternatif pemecahan masalah kesenjangan dengan menggunakan Format 4.5 sebagai berikut.

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

Format 4.5: Alternatif Pemecahan Masalah

6. Perencanaan dan Penjadwalan Program dan kegiatan (30 menit)

Fasilitator menugaskan kepada peserta untuk melakukan penjadwalan ke-giatan.

Peserta melakukan penentuan prioritas pelaksanaan kegiatan. Dari berba-gai kegiatan yang muncul akibat pemecahan masalah, peserta memilih yang paling mendesak untuk dijadikan sebagai prioritas awal pelaksanaan. Kemu-dian peserta menentukan kegiatan mana yang masuk dalam skala prioritas jangka pendek, menengah, dan panjang.

Peserta menyusun jadwal program dan kegiatan seperti pada Format 4.6, kemudian menyusun secara rinci jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan pada Format 4.7.

Format 4.6: Penjadwalan Program dan kegiatan

102

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

103

Format 4.7: Rincian Jadwal Pelaksanaan Rencana Program dan kegiat-an Peningkatan Mutu

7. Pendanaan Sekolah (30 menit)

Fasilitator menjelaskan bahwa rencana kegiatan sebaik apapun tidak dapat terlaksana jika tidak ada biaya. Hal ini terkadang menjadi hal yang sangat rawan dalam penyusunan RPS. Sekolah, selain mendapatkan dana dari sumber yang rutin (Pemerintah atau Yayasan), juga membutuhkan dana un-tuk hal-hal di luar kegiatan rutin (KBM dan operasional). Untuk itu diperlukan alternatif usaha pencarian dana lainnya, misal: mengirim proposal penda-naan kepada donatur, Komite Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Propinsi, Kabupaten (Dinas), ataupun sumber lainnya.

Fasilitator menugaskan kepada peserta untuk menuliskan sumber dana apa saja yang dapat digali, untuk apa digunakan, dan apa saja alternatif peng-galian dananya.

Format 4.8: Pendanaan

104

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

8. Penyusunan RPS (30 menit)

Fasilitator menjelaskan komponen utama RPS yang terdiri dari:? Visi dan misi sekolah serta tujuan sekolah ? Kondisi sekolah saat ini (Format 4.1)? Harapan sekolah (Format 4.2)

? Rencana program dan kegiatan (Format 4.6)

? Jadwal pelaksanaan program dan kegiatan (Format 4.7), serta ?

Pendanaan sekolah (Format 4.8)

(Jika tersedia, contoh RPS akan dibagikan pada akhir pelatihan)

Peserta mengembangkan hasil diskusi kelompok dari kegiatan identifikasi kondisi sekolah, identifikasi harapan, identifikasi kesenjangan, pemilihan alternatif kegiatan, dan penjadwalan kegiatan yang telah dihasilkan dari pe-latihan untuk disusun menjadi RPS.

Penyusunan RPS selanjutnya harus dilakukan sendiri oleh sekolah bersama dengan komite Sekolah, paguyuban kelas, orang tua siswa, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Penjelasan tentang kelanjutan pe-nyusunan RPS akan diberikan pada tahap Penutup.

9. Diskusi kelompok (15 menit)

Setelah kerja kelompok selesai, se-tiap kelompok memajangkan hasil kerjanya, tiga orang anggota berperan sebagai juru bicara bertugas menjaga pajangannya dan memberikan penje-lasan jika ada yang bertanya. Peserta lainnya berkeliling melihat pajangan kelompok lain, mengajukan pertanya-an dan komentar, serta mencatatnya. Mereka kembali kekelompoknya dan mendiskusikan apa yang mereka pela-jari dari kelompok lain. Jika diperlukan kelompok dapat melakukan perbaik-an.

10. Penutup (15 menit)

Fasilitator menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh sekolah dalam mengembangkan RPS setelah pelatihan, yakni:

a. Menyusun atau menyempurnakan RPS dengan tahapan seperti yang

telah dilatihkan. Hasil identifikasi kondisi sekolah, identifikasi

harapan,

Diskusi merencanakan pengembangan sekolah

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

105

identifikasi kesenjangan, pemilihan alternatif kegiatan, dan penjadwalan kegiatan yang telah dihasilkan dari pelatihan ini dapat dimanfaatkan se-bagai bahan penyusun RPS.

b. Menyusun RPS dengan melibatkan Komite Sekolah, paguyuban kelas,

perwakilan orang tua siswa, serta tokoh masyarakat dan agama. Secara umum RPS memuat sebagai berikut.

1) Visi-misi sekolah dan tujuan sekolah 2) Profil Sekolah

3) Hasil evaluasi diri mengenai kondisi sekolah 4) Harapan sekolah

5) Program sekolah dan Kegiatan (jangka pendek, jangka menengah,

jangka panjang)6) Pendanaan sekolah

c. RPS yang telah disusun kemudian dibuatkan ringkasannya. Ringkasan

RPS selanjutnya dipajangkan agar dapat dilihat oleh masyarakat luas.

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

E. BAHAn BACAAn UnTUk FASILITATOR DAn PESERTA (SERTA

LAngkAH DAn COnTOH PEngISIAn)

RPS sebaiknya disusun bersama antara pihak sekolah (KS dan guru) dengan pemangku kepentingan lainnya seperti Komite Sekolah, tokoh masyarakat, dan pihak lain di sekitar sekolah yang peduli pendidikan. Dalam penyusunan RPS ini diharapkan diterapkan konsep sbb:

Partisipatif, hal ini mendorong dan melibatkan tiap warga untuk memperguna-kan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap kemaju-an sekolah. Untuk itu, penyusunan RPS sebaiknya melibatkan semua pemangku kepentingan pendidikan, misal: Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, dan War-ga. Akan lebih baik jika melibatkan pemangku kepentingan yang lain misalnya: unsur Pemerintah (Dinas/ kecamatan), Swasta, LSM Peduli Pendidikan, dll.

Transparan, hal ini diperlukan dalam rangka menciptakan kepercayaan timbal balik antar pemangku kepentingan melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai.

Akuntabel, segala pelaksanaan rencana dan kegiatan diusahakan dapat me-ningkatkan akuntabilitas (pertanggunggugatan) para pengambil keputusan da-lam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.

Berwawasan ke depan, karena RPS adalah suatu rencana yang disusun untuk mencapai tujuan di masa depan, perlu diingat bahwa segala sesuatu haruslah disusun dengan mempunyai wawasan yang luas dan ke depan.

Spesifik, Terjangkau, dan Realistis, sebaiknya dalam menyusun RPS, seko-lah mengacu pada hal yang sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing, tidak terlalu muluk, dan berpijak pada kenyataan yang ada (kemampuan sumber daya: manusia, keuangan, dan material).

LAngkAH-LAngkAH

Sebagai pedoman, berikut ini disampaikan beberapa hal yang sebaiknya dila-kukan secara berurutan. Improvisasi dapat dilakukan sesuai dengan kondisi setempat.

1. Pemetaan kondisi Sekolah

Setiap sekolah sebaiknya selalu melakukan penilaian diri terhadap kondisi sekolah. Penilaian diri ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana mutu sekolah. Penilaian diri sekolah dapat dilakukan dengan mempelajari data sekolah, observasi sekolah, ataupun menanyakan kondisi sekolah kepada para pemangku kepentingan.

106

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

107

Sekolah yang mengetahui kondisinya tentu akan selalu mengembangkan upaya untuk meningkatkan kualitasnya. Oleh sebab itu dalam melatih se-kolah menyusun RPS, langkah pertama yang dilatihkan adalah melakukan

evaluasi diri.

Contoh: Tuliskan kondisi proses belajar mengajar dalam kolom kondisi, mi-salnya pembelajaran belum PAKEM, tidak ada pajangan. Angka putus seko-lah dapat dilihat dari data kohort siswa, tuliskan berapa persen siswa yang putus sekolah.

2. Merumuskan Harapan Sekolah

Setelah mengetahui bagaimana kondisi sekolah, selanjutnya sekolah dapat mengembangkan program untuk meningkatkan kualitas sekolah. Sekolah pada umumnya memiliki Visi-Misi. Sekolah yang telah mencanangkan Visi dan Misi (VM), akan menggunakan Visi-Misi sebagai pijakan dalam meru-muskan harapan-harapan.

Selain melihat Visi-Misi, sekolah sebaiknya juga mencermati standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan membandingkan kondisi sekolah dan standar, sekolah dapat melihat kondisi yang sebenarnya, sudah lebih baik dari standar atau masih di bawah standar. Selanjutnya sekolah dapat menetapkan harapannya, misalnya harapannya adalah mencapai standar jika kondisi sekolah masih di bawah standar, atau sekolah memiliki harapan lebih tinggi dari standar.

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

3. Pemetaan kesenjangan

Jika sekolah membandingkan kondisi sekolah yang sebenarnya dengan ha-rapan maka akan terbentang kesenjangan. Sekolah sebaiknya menyusun kegiatan agar kesenjangan ini tidak ada, artinya kondisi sekolah telah me-ningkat ke kondisi yang diharapkan.

Kesenjangan muncul karena ada beberapa faktor penyebab. Sangat di-mungkinkan akan ditemukan lebih dari satu penyebab. Dari penyebab yang timbul, analisislah kemungkinan alternatif pemecahan yang dapat diambil.

Kemungkinan besar akan timbul beberapa alternatif pemecahan.

Bahaslah bersama dalam kelompok kemungkinan penyebab dan alternatif pemecahan yang sangat mendekati keadaan yang paling realistis. Pilihlah satu atau lebih, sebagai bahan yang akan dianalisis selanjutnya.

4. Pemilihan Alternatif kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai harapan tentu tidak hanya satu. Sekolah harus memilih kegiatan mana yang akan dilaksanakan terle-bih dahulu dan kegiatan mana yang akan dilaksanakan belakangan, dengan kata lain sekolah membuat skala prioritas. Dalam membuat skala prioritas

sebaiknya sekolah melakukan analisis kelemahan dan kekuatan.

108

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

109

kolom kekuatan

Pada kolom ini, penyusun RPS berusaha mengindentifikasi semua sisi Ke -kuatan yang ada pada alternatif terpilih. Hal yang perlu diingat pada waktu menganalisis adalah perlu memandang sudut kekuatan/kemampuan yang telah ada pada sisi alternatif itu sendiri.

kolom kelemahan

Pada kolom ini, penyusun RPS berusaha mengindentifikasi semua sisi Ke -lemahan yang ada pada alternatif terpilih. Hal yang perlu diingat pada waktu menganalisis adalah perlu memandang sudut kelemahan/kekurangan yang telah ada pada sisi alternatif itu sendiri.

5. Pemilihan Alternatif kegiatan

Sekolah melakukan kegiatan penentuan prioritas pelaksanaan kegiatan. Dari berbagai kegiatan yang direncanakan sebagai usaha pemecahan masalah, sekolah memilih yang paling mendesak untuk dijadikan sebagai prioritas awal pelaksanaan. Sekolah kemudian menentukan kegiatan mana yang ma-

suk dalam skala prioritas jangka pendek, menengah, dan panjang.

Setelah pemilihan prioritas dilakukan, perlu diadakan perencanaan kapan dan berapa lama kegiatan tersebut akan dilakukan. Penyusun secara par-tisipatif dipersilakan menentukan kegiatan berdasarkan prioritasnya. Pada umumnya skala prioritas dibuat dalam jangka waktu Pendek (0--1 tahun), Menengah (2--3 tahun), dan Jangka Panjang (4-–5 tahun).

Dalam menentukan skala prioritas, penyusun diharap memberikan alasan yang tepat, mengapa hal tertentu diletakkan pada skala prioritas tertentu.

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

Hal tersebut disiapkan dalam rangka menghadapi pertanyaan dari masyara-kat dalam rangka mendukung proses transparansi dan akuntabilitas.

6. Penjadwalan kegiatan

Jika skala prioritas telah disusun, penyusun mulai memetakan hal tersebut dalam bentuk diagram/ bagan. Pada tabel berikut digambarkan dalam gra-fik ”diagram batang”. Umumnya kegiatan jangka pendek (12 bulan) dapat digambarkan untuk satu tahun ajaran (misal: Juli s.d. Juni). Jika kegiatan memakan waktu sampai 2--3 tahun (atau lebih), grafik untuk tahun ke 2 dst dapat ditambahkan (sesuai contoh). Pada tahun ke 2, dibuatkan detail grafik

bulanan baru sesuai dengan kebutuhan.

7. Alternatif Pendanaan

Rencana kegiatan sebaik apapun tidak dapat terlaksana jika tidak ada biaya.

Hal ini terkadang menjadi hal yang sangat rawan dalam penyusunan RPS.

Sekolah, selain mendapatkan dana dari sumber yang rutin (Pemda, atau Yayasan), juga membutuhkan dana untuk hal-hal di luar kegiatan rutin (KBM dan operasional). Untuk itu diperlukan alternatif usaha pencarian dana lain-nya, misal: mengirim proposal pendanaan kepada donatur, Komite Sekolah, Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah Propinsi, Kabupaten (Dinas), ataupun sumber lainnya. Beberapa contoh alternatif pendanaan dapat diba-ca pada Suara MBE, misal: pelelangan pisang, dana dari TKW Hongkong, pelelangan bonsái, dll.

Selain itu perlu pula dipikirkan siapa pelaksana yang akan mencari dana tersebut. Apabila melibatkan Komite Sekolah, alumni, ataupun pemangku kepentingan lainnya, kemungkinan dana yang didapat akan lebih besar jika dibandingkan hanya dilaksanakan oleh Kepala Sekolah saja.

110

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

111

F. LEMBAR kERJA PESERTA

Format 4.1: Evaluasi Diri Sekolah

Nama Sekolah : .............................Kecamatan :

.............................

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

Format 4.2: Harapan Sekolah

Nama Sekolah : .............................

Kecamatan :

.............................

112

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

113

Format 4.3: Standar kondisi Sekolah

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

Format 4.4: Pemetaan kesenjangan

114

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

115

Format 4.5: Alternatif Pemecahan Masalah

Unit 4A

Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

Format 4.6: Penjadwalan Program dan kegiatan

116

相关主题
文本预览
相关文档 最新文档