当前位置:文档之家› BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

KONSEP HASIL PEMERIKSAAN

TAHUN 2005

ATAS

BELANJA RUTIN DAN PENERIMAAN

NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

TAHUN ANGGARAN 2004 DAN 2005

PADA

KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA

BEIJING

DI

REPUBLIK RAKYAT CHINA (RRC)

Nomor :...........................

Tanggal:...........................

DAFTAR ISI

Halaman Resume Hasil Pemeriksaan (1)

Hasil Pemeriksaan (2)

(2)

Umum

I Gambaran

1. Tujuan Pemeriksaan (2)

2. Sasaran Pemeriksaan (2)

3. Metode Pemeriksaan (2)

4. Jangka Waktu Pemeriksaan (3)

5. Obyek Pemeriksaan (3)

II Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern .. (4)

III TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN (7)

IV Temuan Pemeriksaan (8)

1. Terdapat Pengeluaran Uang Sebesar US$23,92

2.34 Eq.

Rp235.640.171,00 Untuk Membiayai Kegiatan Operasional

Konsul Imigrasi Dan Kunjungan Presiden Belum

Mendapat Penggantian (8)

2. Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara(BM/KN) Pada

Konsulat Jenderal Republik Indonesia Di Guang Zhou

Belum Tertib (10)

3. Pelaksanaan Pekerjaan Pemeliharaan Gedung Kantor

Tidak Sesuai Ketentuan Yang Berlaku (13)

Lampiran-lampiran

Resume Hasil Pemeriksaan

Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E perubahan ketiga Undang-Undang Dasar 1945

dan Pasal 2 Undang–Undang No 5 Tahun 1973, Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK-RI), telah melakukan pemeriksaan atas Belanja Rutin dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahun Anggaran 2004 dan 2005 pada

KBRI Beijing di Republik Rakyat China (RRC).

Audit atas pelaksanaan anggaran tersebut dilakukan dengan berpedoman pada

Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI pada Tahun 1995.

Tanpa mengurangi keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai, hasil pemeriksaan masih menemukan kelemahan-kelemahan, sebagai berikut :

1. Terdapat saldo kurang Dana Pihak III (DP III Minus) sebesar US$29,626.20

Eq. Rp291.818.070,00 (kurs per 1 US$ = Rp9.850) belum terselesaikan,

sehingga membebani anggaran rutin KBRI Beijing dan likuiditas keuangan yang

dapat menghambat kegiatan perwakilan. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan

Bab VI Petunjuk Singkat mengenai Sistem Pertanggungjawaban Keuangan pada

Perwakilan RI di Luar Negeri.

Saldo Kurang Dana Pihak III tersebut terjadi karena tidak cermat menyusun

rencana kegiatan dan anggaran KBRI Beijing serta keterlambatan pengiriman

remise dari Setjen Deplu.

2. Pembayaran atas kegiatan pembangunan garasi susun elektrik dan

penambahan daya listrik tidak sesuai ketentuan pasal 21 Undang Undang

Nomor 1 Tahun 2004 dan SE Dirjen Anggaran Nomor 157/A/2002,

sehingga biaya pekerjaan fisik yang belum selesai sebesar Rp333.344.168,20

namun telah dibayar lunas dapat merugikan negara apabila rekanan melakukan

wanprestasi.

Hal ini terjadi karena Tim Pelaksanan Pengadaan Barang/Jasa tidak cermat

menyusun rencana kegiatan, adanya kelemahan-kelemahan klausul dalam

kontrak serta menghindari sisa anggaran.

3. Prosedur pelaksanaan pekerjaan senilai US$1,740,686.32 Eq.

Rp16.129.701.487.00 (kurs per 1 US$ = Rp9.266) tidak sesuai ketentuan pasal

29 Keppres 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang

dan Jasa Pemerintah, sehingga kontrak belum menjamin sebagai harga yang

menguntungkan negara.

Hal ini terjadi karena Tim Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa lalai tidak

mempedomani ketentuan Keppres tersebut.

4. Penerimaan Biaya Kawat Sebesar RMB 287,875 Eq. Rp314.779.797,00 Tidak

Dibukukan.

Hasil klarifikasi atas biaya kawat kepada Inspektur I pada Inspektorat Jenderal

Deplu pada tanggal 22 Nopember 2005 yang telah melakukan pemeriksaan

pada KBRI Beijing diperoleh keterangan bahwa biaya kawat tersebut digunakan

untuk pengeluaran yang dananya tidak tersedia dalam anggaran rutin.

Selanjutnya berdasarkan Buku Penerimaan dan Pengeluaran Biaya Kawat dan

setelah diuji banding dengan bukti penerimaan biaya kawat yang diperoleh dari

Atase Imigrasi pada KBRI Beijing diketahui bahwa ternyata terdapat penerimaan

biaya kawat yang belum dibukukan sebesar RMB 287.875 Eq.

Rp314.779.797,00, sehingga penerimaan kurang tercatat sebesar

Rp314.779.797,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan PP No. 26 Tahun 1999 dan Pasal 17 ayat

(2) Keppres No. 42 Tahun 2002, sehingga penerimaan kurang tercatat sebesar

Rp314.779.797,00.

Hal tersebut terjadi karena mantan bendaharawan dan mantan KBTU lalai dalam

melaksanakan tugasnya serta lemahnya pengawasan dan pengendalian oleh

Kepala Perwakilan.

5. Pengadaan jaringan security detector pada KBRI Beijing senilai

RMB 240,000.00 Eq. Rp264.697.336,00 (Kurs per 1 RMB = Rp1.102) belum

dimanfaatkan karena Gedung Visa dan daya listrik belum memadai, sehingga

peningkatan sistem pengamanan di lingkungan KBRI Beijing belum sepenuhnya

tercapai. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Pasal 3 Keppres Nomor 80 Tahun

2003.

Hal tersebut disebabkan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan

pada KBRI Beijing belum terintegrated dengan baik.

BPK-RI menyarankan kepada Menteri Luar Negeri agar memerintahkan Sekjen

Deplu supaya :

1. Mengupayakan pengiriman remise ke Kantor Perwakilan RI di Luar Negeri tepat

waktu sehingga pelaksanaan kegiatan rutin dapat berjalan dengan baik.

2. Menegur secara tertulis bendaharawan/atasan langsung bendaharawan atas

kelalaiannya telah membayar lunas pekerjaan pembuatan garasi susun elektrik

dan memberikan uang muka kerja untuk pekerjaan penambahan daya listrik,

walaupun fisik pekerjaan belum dilaksanakan.

3. Menginstruksikan Kepala Perwakilan RI di Beijing untuk mempedomani Keppres

Nomor 42 Tahun 2002 dan Keppres 80 Tahun 2003 dalam melaksanakan

pengadaan barang/jasa.

4. Menginstruksikan Kepala KBRI di Beijing utnuk menyetor penerimaan yang

belum dibukukan sebesar Rp314.779.797,00 ke Kas Negara, serta copy bukti setor disampaikan ke BPK-RI.

5. Menginstruksikan Kepala Perwakilan RI di Beijing untuk segera mengatasi

kendala-kendala yang dihadapi, sehingga peralatan yang telah dibeli/diadakan tersebut dapat segera dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Jakarta, Januari 2006

Penanggung Jawab,

Drs. Mahendro Sumardjo, M M

NIP 240001895

Hasil Pemeriksaan

I. Gambaran Umum

1. Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan atas Belanja Rutin dan PNBP pada KBRI Beijing,

adalah untuk mengetahui dan menilai apakah:

a. Informasi keuangan baik PNBP maupun anggaran belanja rutin telah

disajikan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan ;

b. Pemungutan, penyetoran dan penatausahaan PNBP serta penguasaan,

pengurusan dan pertanggungjawaban anggaran belanja rutin telah

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku ;

c. Sistem Pengendalian Intern atas laporan keuangan dan pelaksanaan

anggaran pendapatan dan belanja rutin sudah dirancang dan

dilaksanakan secara memadai untuk mencapai tujuan pengendalian.

2. Sasaran Pemeriksaan

a. Segmen laporan keuangan dan informasi keuangan, seperti: Daftar

Rekapitulasi Keuangan, Laporan Penerimaan dan Pengeluaran PNBP,

Laporan setoran rekening Menkeu ke rekening bendaharawan penerima

pusat di Jakarta, Berita Sisa Keuangan, dan Laporan Mutasi Barang

Triwulanan (LMBT) ;

b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,

seperti ketentuan yang mengatur tentang: Penerimaan Negara Bukan

Pajak, pengadaan barang dan jasa pada perwakilan RI di luar negeri,

pemberian uang representasi, mekanisme pembayaran dalam

pelaksanaan APBN pada perwakilan RI di luar negeri, pengelolaan PNBP

di lingkungan Deplu;

c. Pengendalian intern atas laporan realisasi keuangan dan atas

pengamanan barang milik negara.

3. Metode Pemeriksaan

a. Menguji dan menilai dokumen yang berkaitan dengan belanja rutin,

PNBP dan Dana Pihak ketiga (DP III) termasuk penatausahaan dan

pertanggungjawabannya ;

b. Pemeriksaan dilakukan secara uji petik dengan memperhatikan

identifikasi kelemahan yang diperoleh sebelumnya, kemudian

dikembangkan secara kuantitatif dan kualitatif terhadap seluruh laporan

pertanggungjawaban keuangan ;

c. Melakukan wawancara dan konfirmasi untuk memperoleh data,

keterangan dan pernyataan yang diperlukan dengan pejabat terkait ;

d. Pengujian fisik atas hasil pengadaan barang dan pekerjaan

pemeliharaan.

4. Jangka Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan dari tanggal 12 September sampai dengan 21 September 2005 berdasarkan Surat Tugas Angbintama I No. 70/ST/III-XI.2/08/2005 tanggal 12 Agustus 2005.

5. Obyek Pemeriksaan

a. Belanja Rutin dan Penerimaan Negara bukan Pajak (PNBP), pada KBRI

Beijing dengan rincian anggaran dan realisasi TA 2004 dan 2005 (s.d

September 2005) sebagai berikut :

ANGGARAN REALISASI No URAIAN

(Rp) (Rp) % DIPERIKSA

(Rp)

%

TA 2004

1 PNBP 0,00 57.512.358.568 57.512.358.568 100

2 Belanja Rutin

Bel. Pegawai 20.533.551.000 19.543.671.535 95,18 19.543.671.535 100

Bel. Barang 16.548.745.000 14.298.773.121 86,40 14.298.773.121 100

Bel. Pemeliharaan 2.704.700.000 4.358.963.051 161,16 4.358.963.051 100

Bel. Perj. Dinas 1.043.403.000 1.558.893.028 149,40 1.558.893.028 100

Jumlah Bel. Rutin 40.830.399.000 39.841.131.134 97,58 39.841.131.134 100

TA 2005

(s.d. Agustus 2005)

1 PNBP 0,00 46.062.917.14

2 46.062.917.142 100

2 Belanja Rutin

(DIPA)

Bel. Pegawai 20.658.698.000 13.492.585.222 65,31 13.492.585.222 100

Bel. Barang 20.558.645.000 12.941.119.700 62,95 12.941.119.700 100

Jumlah Bel. Rutin 41.217.343.000 26.433.704.922 64,13 26.433.704.922 100

b. Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan

Data secara rinci, jumlah anggaran, realisasi yang diperiksa dan nilai

penyimpangan dimuat dalam lampiran 1.

II. Hasil Pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern

Penilaian Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada KBRI Beijing mencakup analisis terbatas terhadap Unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern dan difokuskan pada kegiatan Sistem Pengendalian atas Pelaksanaan Belanja Rutin dan Pengelolaan PNBP. Pengujian tersebut dilakukan secara terbatas terhadap unsur pengendalian intern yang mencakup lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan.

Hasil pengujian menunjukkan masih terdapat beberapa unsur sistem pengendalian intern yang perlu mendapat perhatian KBRI Beijing dalam rangka menunjang pencatatan, pengolahan, pengikhtisaran, dan pelaporan data hasil pelaksanaan Belanja Rutin dan pengelolaan PNBP baik yang berasal dari Bidang Keimigrasian maupun Bidang Kekonsuleran.

Pengenaan PNBP pada KBRI Beijing secara umum telah dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1999 tanggal 7 Mei 1999 tentang Tarif atas Jenis PNBP dan Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2002 tanggal 20 Mei 2002 tentang Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Departemen Luar Negeri.

Penerimaan PNBP dilaksanakan secara langsung oleh bidang-bidang terkait seperti Bidang Imigrasi dan Bidang Konsuler. Pengelolaan PNBP untuk tingkat Kantor Perwakilan Republik Indonesia (KPRI), seperti pencatatan, pelaporan dan penyetoran baik ke Rek.KBRI, Rek. Menkeu maupun Rek.PNBP Deplu Pusat dilaksanakan oleh bagian administasi yang sejak Tahun Anggaran 2005 dipegang oleh Kepala Operasional Perwakilan (KOP) atau Head of Chancery.

Pelaksanaan pemungutan dan penyetoran PNBP pada tiap-tiap bidang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Atase Imigrasi

Dalam kaitannya dengan penerimaan PNBP, sistem yang dijalankan saat ini

sudah terkomputerisasi secara online dimana aplikasi sistem pada masing-

masing staf/fungsi sudah terintegrasi satu sama lain. Penerimaan uang/kas

dicatat pada saat permohonan visa dan paspor disetujui, data pemohon di input ke komputer dan kas sudah diserahkan oleh pemohon. Kas yang diterima oleh petugas counter tersebut selanjutnya diserahkan kepada pemegang kas (kasir) untuk kemudian pada akhir hari dilakukan penghitungan jumlah kas yang diterima selama satu hari. Selanjutnya jumlah

tersebut di cross check dengan jumlah penerimaan kas menurut data komputer yang dikelola oleh staf bidang imigrasi.

Dalam hal penyetoran PNBP, sistem yang ada adalah dengan menyimpan

hasil penerimaan PNBP pada pemegang kas sampai datang petugas bagian administrasi yang akan menyetorkan uang tersebut ke bank.

2. Bidang Konsuler

Pencatatan PNBP di bidang konsuler masih dilaksanakan secara manual.

Penerimaan dicatat ke dalam buku register per jenis pelayanan pada saat kas diterima dari pemohon setelah berkas permohonan diselesaikan. Setiap

2 minggu sekali, data yang ada di buku dipindahkan ke komputer. Namun

demikian, pencatatan dalam file komputer tersebut dilaksanakan dengan me-replace data periode sebelum-sebelumnya, sehingga data yang ada hanya data penerimaan 2 minggu terakhir tidak ada softcopy database permohonan dan penerimaan kas pada bagian konsuler.

Penyetoran PNBP dilaksanakan dengan menyerahkan kas beserta bukti slip setoran kepada Staf Bagian Administrasi untuk selanjutnya disetorkan ke bank. Slip Setoran Bank yang telah distempel oleh bank selanjutnya dipegang oleh Staf Bagian Administrasi, sedangkan Pemegang Kas Bidang Konsuler hanya menerima copy dari slip yang telah distempel/perforasi oleh Bank.

Penilaian SPI dilakukan melalui metode statistik dan non statistik. Metode statistik dilakukan dengan memberikan kuesioner sebanyak 185 pertanyaan kepada 12 personil yang terlibat dalam pelaksanaan tugas KBRI Beijing. Sedangkan metode non-statistik dilakukan melalui penelaahan dokumen, pengamatan dan wawancara dengan pegawai yang terkait.

Berdasarkan hasil penilaian secara terbatas terhadap unsur pengendalian intern yang terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan, diketahui terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi kemampuan KBRI Beijing untuk mencatat, mengolah, mengikhtisarkan, dan melaporkan realisasi pelaksanaan Belanja Rutin dan Pengelolaan PNBP sebagai berikut :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian yang mencakup integritas dan nilai etika; gaya operasi dan filosofi manajemen; pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan akuntabilitas anggaran dan pengelolaan PNBP pada umumnya cukup memadai, namun demikian masih ditemukan beberapa catatan sebagai berikut :

a.Sistem pengelolaan PNBP pada KBRI Beijing secara umum telah

menunjuk mekanisme saling uji antar bagian penerimaan kas dan bagian

pencatatan. Namun demikian masih ditemukan kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan penyetoran PNBP oleh bendaharawan rutin TA 2004

ke rek Menkeu mengalami kelambatan antara 1 s.d 4 bulan yang diakibatkan oleh beban kerja bagian administrasi cukup tinggi sedangkan

jumlah personilnya kurang memadai.

b.Belum sepenuhnya memandang penting fungsi pengolahan data, fungsi

akuntansi, keandalan laporan keuangan dan perlindungan terhadap kekayaan KBRI Beijing. Hal ini antara lain dapat terlihat dari adanya beberapa barang inventaris kekayaan negara yang belum tercatat dalam

LMBT maupun Laporan Inventaris. Masih ditemukannya penerapan tarif

biaya Imigrasi yang tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 33

Tahun 2002 tanggal 20 Mei 2002 tentang Tarif atas Jenis PNBP yang

berlaku pada Departemen Luar Negeri.

c. Mekanisme pembebanan suatu tanggung jawab, wewenang dan

pengembangan kebijakan pengelolaan keuangan dan PNBP yang tersentralisir pada Kepala Operasional Perwakilan (Head of Chancery)

belum sepenuhnya dapat mendukung terciptanya akuntabilitas dan mekanisme pengendalian serta pengawasan secara efektif, mengingat

selain melaksanakan beban kerja sebagai Head of Chancery, Kepala

Operasional Perwakilan yang juga melakukan fungsi diplomat sebagai

Wakil Keppri (DCM) yang harus mewakili/menggantikan Duta Besar jika

berhalangan.

2. Penilaian Risiko

Secara umum, KBRI Beijing belum menyediakan informasi bagi para staf dan pelaksana mengenai risiko yang akan terjadi atas suatu fungsi, kegiatan atau proses baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar organisasi.

Pengelolaan risiko yang merupakan serangkaian langkah untuk memahami lingkungan risiko secara menyeluruh, mengidentifikasi risiko, menganalisa risiko, menaksir/mengevaluasi risiko dan penanganan risiko belum secara formal dipahami dan dilaksanakan. Tidak ditetapkannya kontrak perjanjian dan standar harga dalam pengadaan barang dan jasa akan berisiko melemahkan hak KBRI atas wanpretasi yang dilakukan oleh rekanan/suplier serta hilangnya kesempatan memperoleh barang dan jasa dengan harga yang kompetetif.

Kriteria pengukuran kinerja dalam pengelolaan PNBP belum ditetapkan dimana, penerimaan PNBP belum ditargetkan secara formal sehingga pengukuran keberhasilan pencapaian PNBP tidak dapat dinilai dan tidak

dapat dilakukan langkah antisipasi atas risiko tidak tercapainya target penerimaan PNBP.

3. Aktivitas Pengendalian

Aktifitas pengendalian merupakan bagian dari kebijakan/prosedur terkait guna membantu memperoleh keyakinan bahwa arah KBRI dalam melakukan pengelolaan Belanja Rutin dan PNBP masih perlu ditingkatkan khususnya dalam memastikan pengendalian atas Pengeluaran Belanja Rutin dan PNBP.

Beberapa catatan yang terkait dengan hal tersebut diatas adalah :

a.Prosedur pengelolaan atas pengurusan PNBP pada umumnya telah

berjalan dengan baik, namun masih dijumpai kelemahan-kelemahan dalam penyetoran PNBP mengalami kelambatan antara 1 sampai 4

bulan.

b.Pengendalian atas pengeluaran belanja/biaya rutin harus lebih

ditingkatkan terutama terkait dengan pengeluaran biaya representasi

serta pengadaan barang/jasa di lingkungan KBRI dengan mengacu pada

peraturan dan ketentuan yang berlaku.

c.Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap LMBT, LTI, BKU dan bukti-bukti

pengadaan serta pemeriksaan fisik atas barang diketahui terdapat beberapa barang inventaris hasil pengadaan TA 2004 dan 2005 yang

belum dimasukkan ke dalam LTI Tahun 2004, LMBT Tahun 2004 maupun LMBT Triwulan I Tahun 2005, yang mengakibatkan Laporan

Tahunan Inventaris belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya

dan Pengendalian terhadap inventaris kekayaan negara di lingkungan

KBRI Beijing sulit dilakukan.

d. Berdasarkan atas laporan penerimaan biaya kawat yang diterima Bidang

Imigrasi selama Tahun 2003 dan Tahun 2004 (s.d Oktober 2004) adalah

sebesar RMB 6,068,865.00 Eq. Rp6.636.076.121,00.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Deplu yang telah

melaksanakan pemeriksaan pada tanggal 9 s.d 13 Oktober 2004 menunjukkan bahwa biaya kawat tersebut digunakan untuk menunjang

kegiatan rutin yang tidak tersedia dananya dalam anggaran rutin/APBN

yang pada umumnya digunakan untuk :

1) Bantuan Sosial.

2) Pengadaan Inventaris kantor.

3) Biaya Dukungan Tamu Dinas.

4) Kunjungan Delegasi/kesenian.

5) Uang Saku/Honor Training Pegawai.

6) Biaya Souvenir.

7) Perjalanan Dinas.

4. Komunikasi Dan Informasi

Komunikasi yang lancar dan efektif adalah salah satu kunci keberhasilan

suatu organisasi. Secara umum, informasi dan komunikasi yang terjadi

dalam lingkungan internal dan eksternal KBRI Beijing telah dibangun dengan

baik. Jaringan internet dan website dinamis yang telah dikembangkan KBRI

Beijing sangat mendukung aktifitas penyebaran informasi dan saluran komunikasi interaktif (two way communication) dengan para stakeholder

KBRI Beijing. Sistem informasi berbasis web tersebut sangat membantu

mengkomunikasikan informasi ke atas, ke bawah maupun kepada sejawat

dan juga pihak di luar organisasi.

5. Pemantauan

Secara umum, pemantauan berkelanjutan telah dilaksanakan melalui prosedur dan kebijakan yang dibuat oleh Keppri. Strategi untuk menjamin

efektifitas pelaksanaaan pengendalian intern pada umumnya telah dilakukan

melalui pemantauan yang berjalan seiring dengan kegiatan sehari-hari dan

dalam rapat staf secara rutin. Pemantauan terpisah yang memfokuskan

secara langsung terhadap keefektifan pengendalian intern serta penyelesaian tindak lanjut hasil audit pada umumnya telah dilakukan.

Pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan tugas pokok dari pihak luar

KBRI telah dilakukan oleh Itjen Deplu, BPKP dan BPK. Permasalahan-

permasalahan yang menjadi perhatian Itjen Deplu, BPKP dan BPK pada

umumnya telah ditindaklanjuti oleh KBRI Beijing.

III. Hasil Pemeriksaan Tindak Lanjut

Hasil pemeriksaan yang telah ditindaklanjuti oleh KBRI Beijing adalah :

1. Berdasarkan LHP BPK-RI, pemeriksaan atas Belanja Rutin dan PNBP TA

2001 dan 2002. terdapat 3 temuan yang perlu mendapat perhatian/tindak

lanjut. Dari ke tiga temuan tersebut KBRI Beijing telah menindaklanjuti

seluruhnya sesuai dengan Resume Rapat Pembahasan Tindak Lanjut

Hasil Pemeriksaan Semester I TA 2002 tanggal 4 April 2002..

2. Berdasarkan LHP ITJEN Deplu No. 96/PW/LHP/2004 tanggal 31

Desember 2004 terdapat 8 (delapan) temuan yang perlu mendapat

perhatian/tindak lanjut. Kedelapan temuan tersebut oleh KBRI Beijing telah

ditindaklanjuti seluruhnya.

IV. Temuan Pemeriksaan

1. Terdapat Saldo Kurang Dana Pihak III (DP III Minus) Sebesar US$29,626.20 Eq. Rp291.818.070,00 Belum Terselesaikan

Dari Daftar Rekapitulasi Dana Pihak Ketiga diketahui bahwa posisi Dana Pihak Ketiga (DP III) KBRI Beijing per 31 Agustus 2005 menunjukkan adanya DP III Plus sebesar US$6,522.28 Eq. Rp14.244.458,00 dan DP III Minus sebesar US$29,626,20. Eq. Rp291.818.070,00 (kurs per 1 US$ = Rp9.850).

Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti penerimaan dan pembayaran diketahui bahwa DP III Minus tersebut telah berumur antara 1 (satu) bulan sampai dengan 4 (empat) bulan. Pihak KBRI Beijing telah berupaya menyelesaikan saldo DP III Minus tersebut dengan melaporkan kepada Sekjen Deplu

untuk diminta penggantiannya, namun sampai dengan berkahirnya pemeriksaan tanggal 20 September 2005, belum ada penyelesaiannya.

Kondisi demikian tidak sesuai dengan Bab VI Buku Administrasi Perwakilan RI di Luar Negeri tentang Petunjuk Singkat Sistim Pertanggungjawaban Keuangan menjelaskan bahwa pembukuan penerimaan/pengeluaran pihak ketiga (P-III) dipergunakan untuk mencatat utang piutang pihak lain dengan perwakilan yang bersifat sementara atau penampungan pembukuan selain atas beban APBN dimana transaksi tersebut tidak dapat dihindarkan, dan dengan syarat :

a.Pembukaan rekening pihak ketiga harus seijin Pusat dan setiap

rekening harus dibuat sendiri-sendiri sehingga setiap saat dapat diketahui saldo masing-masing pihak ketiga dan dapat ditelusuri dengan mudah;

b.Khusus dropping dana khusus yang terkait dengan beban anggaran

pusat seperti dana evakuasi, pembukaan perwakilan, proyek titipan pusat, dan lain-lain penggunaannya tidak boleh melampaui dana yang tersedia dan apabila pada akhir tahun terdapat saldo plus, disetorkan ke kas negara sebagai PNBP

c.DP III plus pada akhir TA 2004 seharusnya disetorkan ke Kas Negara

sebagai PNBP atau dikembalikan kepada P III yang berhak

d.DP III seharusnya tidak digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan

Perwakilan RI/KBRI

Hal tersebut mengakibatkan saldo DP III minus sebesar Rp291.818.070,00 membebani anggaran rutin KBRI Beijing dan dapat mengganggu likuiditas

keuangan serta dapat menghambat pelaksanaan kegiatan perwakilan.

Saldo Kurang Dana Pihak III tersebut terjadi karena tidak cermat menyusun

rencana kegiatan dan anggaran KBRI Beijing serta keterlambatan

pengiriman remise dari Setjen Deplu.

Atas permasalahan tersebut, KBRI Beijing memberikan penjelasan bahwa

memang benar bahwa sampai dengan tanggal 20 September 2005

terdapat DP III Minus sebesar Rp291.818.070,00.

BPK-RI menyarankan kepada Menteri Luar Negeri agar memerintahkan

Sekjen Deplu mengupayakan agar pengiriman remise ke Kantor

Perwakilan RI di Luar Negeri tepat waktu sehingga pelaksanaan kegiatan

rutin dapat berjalan dengan baik.

2. Pembayaran Atas Kegiatan Pembangunan Garasi Susun Elektrik Dan

Penambahan Daya Listrik Sebesar Rp333.344.168.20 Tidak Sesuai

Ketentuan

Pada Tahun Anggaran 2003 sampai dengan 2005 KBRI Beijing bekerja

sama dengan rekanan setempat telah melaksanakan kegiatan diantaranya

adalah :

a.Pembangunan garasi susun elektrik dilaksanakan oleh Beijing Hongan

Auto-Parking Equepment Manufacturing Co. Ltd sesuai surat

penunjukan Kepala Perwakilan No. 69/Kep/XI/2003/01 tanggal 11

Nopember 2003 sebesar RMB 705,600.20, Eq. US$85,423.75 Eq.

Rp718.840.856,00 (kurs per 1 US$ = Rp8.415,00). Hasil pemeriksaan

atas dokumen keuangan diketahui bahwa pekerjaan tersebut telah

dibayar lunas sebesar Rp718.840.856,00 sesuai bulti pengeluaran kas

masing-masing nomor 187 sebesar RMB 636,186.00 Eq.

US$76,980.02 Eq. Rp647.786.868,30 dan No. 188 sebesar RMB

69,414.20 Eq. US$8,399.28 Eq. Rp70.679.941,20 tanggal 31

Desember 2003..

b.Penambahan daya listrik dari 80 kw menjadi 180 kw sesuai kontrak

tanggal 25 April 2005 yang dilaksanakan oleh Beijing Jianxie

Decoration Enginering CO . Ltd. dengan nilai kontrak RMB 330,000.00

Eq. US$39,951.57 Eq. Rp379.340.157,15 (kurs per 1 US$ = Rp9.495,00), dan telah diberikan uang muka sebesar 50 % senilai

RMB 165,000.00 Eq. US$19,965.88 Eq. Rp189.575.997,00) sesuai

bukti pengeluaran kas nomor 12 tanggal 6 Mei 2005.

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik atas kedua pekerjaan tersebut pada tanggal 16 September 2005 diketahui bahwa untuk pekerjaan pembuatan garasi susun elektrik prestasi pekerjaan baru mencapai 80% atau senilai Rp575.072.684,80, sedangkan sisanya senilai Rp143.768.171,20 (Rp718.840.856,00 - Rp575.072.684,80) belum selesai dikerjakan. Selain itu untuk pekerjaan penambahan daya listrik yang telah diberikan uang muka kerja sebesar 50 % senilai Rp189.575.997,00 sampai saat pemeriksaan berakhir tanggal 21 September 2005.belum dilaksanakan.

Kondisi demikian tidak sesuai dengan :

a.Undang-undang No. 1 Tahun 2004 Tahun 2004 pasal 21 ayat (1)

tentang Perbendaharaan Negara menyebutkan pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa diterima.

b.Keppres Nomor 42 Tahun 2002 :

1) Bab I Pasal 12 ayat (2), belanja atas beban anggaran dilakukan

berdasarkan atas hak dan bukti-bukti sah untuk memperoleh

pembayaran.

2) Bab III pasal 25 ayat (3), Kepala kantor/satuan kerja

bertanggungjawab baik dari segi fisik maupun keuangan dan

pelaksanaan kegiatan kantor/satuan kerja yang dipimpinnya.

c. SE Dirjen Anggaran No.SE-157/A/2002 tanggal 17 September 2002

angka II huruf C angka 1 menyebutkan pembayaran dilakukan atas dasar prestasi pekerjaan yang penilaiannya dilakukan dengan sistem sertifikasi bulanan atau sistem termin, dengan memperhitungkan angsuran uang muka dan kewajiban perpajakan.

Hal tersebut mengakibatkan biaya pekerjaan fisik yang belum selesai sebesar Rp333.344.168,20 namun telah dibayar lunas dapat merugikan negara apabila rekanan melakukan wanprestasi.

Hal ini terjadi karena Tim Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa tidak cermat menyusun rencana kegiatan dan adanya kelemahan-kelemahan klausul dalam kontrak serta menghindari sisa anggaran.

Atas permasalahan tersebut, KBRI Beijing memberikan penjelasan bahwa

penundaan pelaksanaan pekerjaan tersebut disebabkan oleh kondisi tanah pada musim dingin tidak dimungkinkan/tidak diperkenankan untuk membangun pondasi dan adanya birokrasi yang panjang atas pengurusan perizinan teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup RRC.

BPK-RI menyarankan kepada Menteri Luar Negeri agar memreintahkan Sekjen Deplu supaya menegur secara tertulis bendaharawan/atasan langsung bendaharawan atas kelalaiannya telah membayar lunas pekerjaan pembuatan garasi susun elektrik dan memberikan uang muka kerja untuk pekerjaan penambahan daya listrik, walaupun fisik pekerjaan belum dilaksanakan.

3. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan Tidak Sesuai Ketentuan Yang

Berlaku

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pemerintahan yang dibebankan kepada KBRI Beijing perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai, oleh karena itu pada Tahun Anggaran 2004 dan 2005 KBRI Beijing antara lain telah melaksanakan pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana tersebut yaitu :

a.Pembangunan Wisma Duta Baru 3 lantai, kontrak tanggal 24 Oktober

2003 yang dilaksanakan oleh Jinan the Second Architecturral

Engineering General Co dengan harga borongan US$1,040,000.00 Eq.

Rp9.776.000.000,00.

b.Pekerjaan Perencanaan/Design Gedung Visa dan Kekonsuleran sesuai

permohonan tanggal 9 Agustus 2004 yang dilaksanakan oleh Jinan the

Second Architecturral Engineering General Co dengan harga

borongan RMB 135,000.00 Eq. US$16,343.83 Eq. Rp147.617.472,56.

c.Pembangunan Gedung Visa dan Kekonsuleran serta Renovasi Gedung

Wisma Duta Lama dijadikan Kantor KBRI sesuai kotrak tanggal 4

September 2004 yang dilaksanakan oleh Jinan the Second

Architecturral Engineering General Co dengan harga borongan RMB 2,886,987.77 Eq. US$349,514.26 Eq. Rp3.184.074.908,60.

d.Pekerjaan tempat parkir, gardu keamanan dan toilet, gardu pengemudi

dan toilet, jalan dan pagar pembatas, pelebaran jalan pemasangan pipa

pipa air, listrik, pemanas dan prasarana lainnya sesuai kontrak tanggal

6 Desember 2004, dilaksanakan oleh Jinan Yingqiao International

Economic Colsulting Co. Ltd. dengan harga borongan RMB 480,055,04 Eq. US$58,118.04 Eq. Rp529.455.344,40.

e.Pekerjaan Pemasangan Pipa Heater Dll yang lokasinya di area

Wisma Duta, Gedung Visa dan Kekonsuleran serta Gedung Kantor KBRI yang dilaksanakan oleh Jinan the Second Architecturral Engineering General Co dengan harga borongan RMB 450,581.62 Eq.

US$54,549.83 Eq. Rp528.042.354,40.

f.Pekerjaan pembangunan jalan, rumah pekerja, limbah dan

prasarana lainnya di sekitar wisma duta yang baru sesuai kontrak tanggal 14 September 2004 yang dilaksanakan oleh Jinan the Second Architecturral Engineering General Co dengan harga borongan RMB 1,129,444.43 Eq. US$136,736.61 Eq. Rp1.245.670.551,00.

g.Pembangunan Garasi Susun Eliktrik yang dilaksanakan oleh Beijing

Hongan Auto Parking Manufactoring Co. Ltd dengan harga borongan RMB 705,600.20 Eq. US$85,423.75 Eq. Rp718.840.856,20.

Hasil pemeriksaan atas dokumen pelaksanaan pekerjaan dan bukti-bukti pertanggungjawaban keuangan diketahui bahwa beberapa prosedur pelaksanaan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Keppres 80 Tahun 2003

tidak mengatur diantaranya :

a. Tidak ada konsultan perencana untuk menyusun besarnya rencana

biaya sebagai dasar penetapan HPS/OE.

b. Dalam kontrak tidak seluruhnya diberikan nomor dan tanggal kontrak,

serta tidak ada spesifikasi teknis barang/pekerjaan yang akan dikerjakan.

c. Tidak dibentuk tim komisi penerimaan barang/pekerjaan sebagai dasar

pembayaran pekerjaan atas prestasi pekerjaan yang dinyatakan dalam Berita Acara Prestasi/Penyelesaian Pekerjaan.

Kondisi demikian tidak sesuai dengan :

a. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 pasal 29 ayat (1) menyatakan,

kontrak sekurang-kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut :

1) Para pihak yang menandatangani kontrak meliputi nama, jabatan

dan alamat;

2) Pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas

mengenai jenis dan jumlah barang/jasa yang diperjanjikan;

3) Hak dan kewjiban para pihak yang terkait didalam perjanjian;

4) Nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran;

5) Persyaratan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci;

6) Tempat dan jangka waktu penyelesaian penyerahan dengan

disertai jadual waktu penyelesaian penyerahan yang pasti serta

syarat-syarat penyerahannya.;

7) Jaminan teknis hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan atau

ketentuan mengenai kalalaian;

8) Ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak

tidak memenuhi kewajibannya;

9) Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak;

10) Ketentuan mengenai keadaan memaksa;

11) Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam hal terjadi

kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan;

12) Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja;

13) Ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab gangguan

lingkungan dan

14) Ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan.

b. Keputusan Presiden No. 42 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan APBN pasal 12 ayat (2) menetapkan bahwa Belanja atas beban belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran dalam arti setiap pembayaran harus dilampiri antara lain SPK/kontrak dan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan.

Hal tersebut mengakibatkan kontrak belum menjamin sebagai harga yang menguntungkan negara.

Hal ini terjadi karena Tim Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa lalai tidak mempedomani ketentuan Keppres tersebut.

Atas permasalahan tersebut, KBRI Beijing memberikan penjelasan bahwa pada masa mendatang kami akan mengupayakan seoptimal mungkin proses-proses yang berkaitan dengan pembangunan dengan berpatokan

kepada ketentuan yang berlaku.

BPK-RI menyarankan kepada Menteri Luar Negeri agar memerintahkan Sekjen Deplu supaya menginstruksikan Kepala Perwakilan RI di Beijing untuk mempedomani Keppres Nomor 42 Tahun 2002 dan Keppres 80 Tahun 2003 dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa.

4. Penatausahaan Barang Milik/Kekayaan Negara (BM/KN) Pada KBRI

Beijing Belum Tertib

Dalam organisasi pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara (BMKN), Kepala Perwakilan RI di Luar Negeri, bertindak selaku Unit Pengurus Barang (UPB), yaitu organisasi penatausahaan dan inventarisasi barang-barang milik/kekayaan negara pada kantor/satuan kerja/proyek yang menguasai anggaran sendiri dan atau menguasai barang-barang milik/kekayaan negara.

Tugas Pokok UPB antara lain meliputi penyusunan dan penyampaian Laporan Mutasi Barang Triwulanan (LMBT-UPB), penyusunan dan penyampaian Laporan Tahunan Inventaris (LTI-UPB) dan pembinaan kepada pemakai barang dalam lingkungannya.

LMBT-UPB adalah sarana untuk melaporkan pertambahan, pengurangan, perubahan status dan koreksi pembukuan barang-barang milik/kekayaan negara yang disusun oleh UPB pada setiap akhir triwulan. Data mutasi pada LMBT berasal dari pengadaan, penghapusan, hibah dan lain-lain per sub-sub kelompok.

LTI–UPB TA 2004 memuat kekayaan negara yang dikelola UPB yang penyusunanya berdasarkan LTI TA 2004 ditambah LMBT TA 2004.

Hasil pemeriksaan uji petik atas dokumen pengadaan barang dan penatausahaan barang inventaris diketahui bahwa hasil pengadaan barang dan pembangunan fisik senilai US$1,796,029.89 Eq.

Rp16,583,756,839.00 belum dicatat dan dilaporkan dalam LMBT dan LTI Tahun 2004 dengan rincian : :

a.Pembangunan Wisma Duta Baru 3 lantai, kontrak tanggal 24 Oktober

2003 yang dilaksanakan oleh Jinan the Second Architecturral Engineering General Co dengan harga borongan US$1,040,000.00 Eq.

Rp9.776.000.000,00.

b.Pekerjaan Perencanaan/Design Gedung Visa dan Kekonsuleran sesuai

permohonan tanggal 9 Agustus 2004 yang dilaksanakan oleh Jinan the

鼓风干燥箱热风循环烘箱的结构图及工作原理

鼓风干燥箱热风循环烘箱的结构图及工作原理集团标准化办公室:[VV986T-J682P28-JP266L8-68PNN]

1、结构及原理 目前,国内常见的烘箱大部分为。热风循环烘箱的结构及工作原理如图1所示。 图1DHG-9140A型热风循环烘箱结构简图 图1中风机吹出的风经上风道(12)、调节板(3)换热器(4)受热后,热风通过左导流板孔(5)进入箱体内并对烘盘(15)内的物料进行加热。物料挥发的水分被热风带出,经右导流板(14)进入右循环风道(13)并再次吸入风机,进入循环状态。当循环热风的含湿达到一定量时,程序指令调节板旋转90°,打开排湿口(1),含湿空气被排出。新风从新风口(2)进入左风道予以补充。间断一定时间后,调节板复位,热风继续循环并继续对物料进行热交换。 2、热风循环式烘箱存在的问题 由于其结构特点,热风循环烘箱存在不少的问题,主要有: ●烘箱内部循环热风的过滤、净化问题; ●箱体内部位的温差较大,造成物料干燥不均匀,影响产品质量; ●烘箱内部无法完好清洗问题; ●热风循环烘箱的干燥效率较低、能耗较大; ●劳动强度较大。 3、热风循环烘箱的空气净化问题 热风循环的干燥物料除了块状、条状的物料外,绝大部分是颗粒和粉状物,在热风循环过程中难免会有少量的微粒或粉体被热风携带进入循环风道内,而这些风道内所装的过滤装置经一段时间的使用后,过滤器也会失效,而由于设备结构的原因,过滤器更换比较困难,风道内壁也难以进行清洗;在换批或换品种时极易造成交叉污染。因此总体上说,目前的热风循环烘箱不能完全符合GMP的要求。 3、热风循环烘箱内部的温差问题 根据图1所示,由于换热器靠近左侧物料,且加热后的热风进入箱体,如果温度传感器放置的位置不恰当,则传感器无法准确表示热风温度。另外,如果导流板角度调节不好,由于热空气的快速上升,致使热风从箱体左侧进入向右侧上方流动,这样,就造成箱内左上方区域温度较高,而右下方区域温度偏低。尽管热风在不断地循环,但一般说来,箱体内的温差会有8~12℃之大。在实际操作时,根据经验,会在干燥一定时间后将左右、上下烘盘进行交换,使不同位置的物料获取近似相同的热量交换。

房地产个人述职报告

房地产个人述职报告 房地产个人述职报告篇1 在盛世家源工作一个多星期了感触挺多的,感觉特别能锻炼人,这也是我选择这行最主要的原因。对于一个刚刚走出大学校园踏入社会的我来说,最欠缺的是没有什么经验,有的只是年轻和冲劲。一个人可以没有宽度和高度,但一定要有厚度,我清楚的明白我还有很多的不足,只有通过我加倍努力的去学习,去更好的完善自己,使自己成为别人更信赖的人! 如果你初次见我,你会发现我是一个很腼腆的,很温和的小伙子。给别人的第一感觉还不是那么成熟,做我们这行给别人信赖是无比重要的,这是我需要有所改变的地方。上个星期不经意间就做了三单,事情发展的是如此顺利、如此容易,自己就有点自满的情绪了。自从去了罗总的培训,她给我们介绍了房产中介在这行大体的情况,让我们更深层次的了解到了其中不为我们新人所知之事。 还有与客户沟通的一些技巧,熟悉商圈的重要性,以及勘察房源和带看的一些基本方法。感觉这样的培训给我们新人莫大的鼓舞,让我们更清楚的意识到自己的不足,从而下定决心,好好学习,才能更好的去完成自己的业务,成为这个行业的佼佼者。

当然这必须要经历一些过程,好的坏的都是人生中宝贵的财富。诚如前天我遇到的麻烦,就是经验不足所致,导致合同没法履行,浪费的时间也很多,这很是值得我深思,提高效率势在必行。 目标决定策略。我下个月承诺的业绩是一万,对于一个新人来说,只做租并且单业绩达到一万还是挺有压力的,我就是要向不可能挑战,设立高的标准,这样我才有更大的动力和更高涨的热情去开展我的工作。这过程中肯定会遇到各式各样的问题,但我不会畏缩,就当它是给我磨砺的机会,更好的提升自己的阅历,以此提高工作水平,扬长避短,以饱满的精神状态来迎接新的挑战。取长补短,向其他同事相互交流好的工作经验,争取取得好的成绩! 房地产个人述职报告篇2 尊敬的各位领导、各位同事,大家好: 光阴似箭、日月如梭,转眼难忘而又多变的20__年已经过去,充满机遇和挑战的20__年已经到来,回顾已经过去的20__年,个人虽然在工作中也取得了一定的成绩,同时也存在不少需要不断改进和提高的地方。下面根据个人的心得总结如下: 一、20__年工作总结 1、项目工程完成情况 ①项目进度基本达到公司年初制定的年度目标。

穿流式烘箱说明书

穿流式烘箱说明书 篇一:热风循环烘箱使用说明书 热风循环烘箱 使用说明书 目录 一、安装 ................................................ ................................................... .. 3 二、调试 ................................................ ................................................... .. 3 三、自控箱操作方法 ................................................ ................................ 4 四、故障及修理 ................................................ . (6) 一、安装 热风循环烘箱就结构形式有可拆式和整体式两种。我厂干燥箱出厂,均已进行过程组装与测试,由于受运输和震动的影响,在使用前必须重新调整。 1、可拆式干燥箱一般由我厂派人员到现场组装,具体

事宜由合同定。用户如需自行安装,也可根据产品说明书进行组装,无论由何方组装,干燥箱体以外的蒸汽管道和风机电源线均由用户负责铺设。 2、对电源、汽源的要求: 二、调试 1、接通总电源,保证蒸汽管路(包括输水管路)畅通不泄露;电加热电源畅通无短路,即可开机试车。 2、首次使用应注意每台风机的转向,条例风机上箭头所示方向。在一般情况下(即定型产品),我厂选用的风机均为“右旋”式,即在电动机一侧观看风机叶片为顺时 针方向转动。 3、箱内各点湿度均匀性的调整:调整箱内左右两侧导风叶片的开度,可影响其附近的温度,若某处温度偏低,应将靠近该处的导风叶片适当开大;反之,温度偏高时应适当关小。如此反复调整,可使箱内上、下、门口与内部各点的温度基本一致。 4、调整好以后勿须变动。如有调整建议在厂家指导下进行调整。 三、自控箱操作方法 1、接通蒸汽:打开截止阀,使蒸汽从电磁阀的旁路体内通过,排除管路中的积水和脏污,数分钟后关闭截止阀,以便仪表自动控制蒸汽。

智能机器人工作室方案

智能机器人工作室方案 长旺中心小学 一、机器人教育推广的宗旨和推广意义 根据市教育局、学校科学教育工作的有关精神,为加强科学技术普及教育,针对不同年龄段的学生,设立与之相应的教育机器人创意项目课程,使学生通过理论与实践相结合的方法,进一步学习掌握机械、电子结构、信息技术、电脑应用等综合知识,让他们在探究科学知识的实践中,结合所学的综合知识,运用科学创新的方法,分析和解决创意活动中所遇到的问题。从小树立他们的团队意识、社会意识、科学意识、以及创新意识,为提高青少年的科学素质,适应未来社会发展的需要打下良好的基础。 以机器人创意项目组合为载体,以机器人器材为工具,为孩子设立相应的机器人创意项目课程,让孩子在充满乐趣的活动中,学习并掌握机械、电子结构、信息技术、电脑应用等综合知识,使他们在探究科学知识的实践中,成为小发明家、小工程师,让孩子体会自身价值,实现未来的梦想。同时,培养他们的团队协作意识和创新能力。 二、机器人工作室的功能 1、学生学习、活动的乐园,增加学校的品牌科技教学特色,成为学校的亮点。 2、丰富学校的科技活动项目,建立起学校机器人教育活动基地,成为学生学习、活动的乐园,学校开设特色课程,成为教学亮点; 3、展示学校教育成果与形象,进行更多教育研究探索; 4、辅助多种基础课程教学,如信息技术、研究性学习、通用技术课程、综合实践课等; 5、学校开展科技小组活动、机器人竞赛 6、个人学习软件编程、电子技术、单片机设计、机械工程设计等,增加学生接触高科技的机会,培养学生动手实践能力,让他们掌握基本的程序编程方法。 三、机器人教学内容的参考组成 (一)教学原则

1、激发兴趣。让学生求知、求发展,同时经历挫折与享受成功的喜悦。 2、坚持学生为教学活动的主体,老师根据每个学生的需要给予必要的引导和帮助,鼓励学生独立思考、实践,并自己提出解决问题的方案,直至问题解决。 (二)教学内容的四大安排 1、机器人的概述:认识机器人的由来、发展、应用等; 2、机器人的硬件:主控板、马达、传感器等硬件组成体系; 3、机器人的软件:计算机编程; 4、机器人的应用项目。 (三)几种教学方法 1、集中讲授法:机器人基本理论知识的教学 2、任务驱动法:机器人编程的教学,可结合具体项目进行 3、直观演示法:教师设计好机器人项目,让学生了解机器人的应用项目 4、小组竞赛指导法与自主探索法:机器人项目的设计与制作 四、工作室开展活动项目 ●机器人活动培训课程,辅助多种基础课程教学,如信息技术、研究性学习、综合实践课等 ●科技老师机器人培训讲座 ●电脑机器人竞赛。 ●机器人主题活动周(月),科技小组活动 五、机器人工作室竞赛活动的开展 开展机器人教学、培训,选拔优秀选手,参与各项机器人竞赛,各比赛项目如下: ●省青少年机器人竞赛(科协) 六、工作室管理 (一)综合管理 将工作室分设:搭建区、软件区、陈列区、比赛区,要有配套的展板、学生活动照片、作品等宣传资料。 搭建区-学生组装、搭建机器人,进行沟通与交流的专区。

房地产个人的述职报告

房地产个人的述职报告 为了进一步了解房地产开发企业对我市房地产业发展的意见和建议,准确分析、把握我市房地产业发展面临的形势,找准发展中存在的困难和问题,促进我市房地产市场的健康发展,3月3日,市政府委托市房管局召开全市房地产开发企业和金融部门座谈会。通过座谈交流,对今后全市房地产业发展提出了一些很好的意见和建议。 一、开发企业对当前房地产业发展的意见和建议 1、整体宣传力度不够,城市知名度不高。 我市房地产业的整体包装和广告宣传不够,城市知名度低;旅游氛围不浓厚;海阳网站建设规模小,设计不新颖,未能展示城市的最靓点。 建议政府加强对外宣传,强化城市品牌效应,树立城市形象,由政府、社会、企业共同合力打造房地产卖点。牵头成立房地产业协会或商会,发挥舆论宣传、销售价格、房产推介等整体导向作用,整合资源,整体包装,通过到外地设立销售中心、到重点目标城市设点推销、聘请大型中介公司集中代理销售等形式,加大海阳房地产的推介力度,拉动房地产的销售;通过国家级电视媒体广告宣传和外地城市设立海边、路边、公共场所广告等形式,打出海阳房地产品牌和知名度;同时加强网站等网络宣传平台建设,全方位宣传、展示城市形象。 2、城市基础设施配套不到位。

水、电、有线电视、通讯、供暖、燃气设施不配套。我市在度假区开发的楼盘污水接口和雨水管线不足,导致污水排放困难。有的楼盘无污水排放接口,没有雨水管线;已有的排放接口和管线也能力不够,已影响到污水的排放,随着居住户的曾加,问题将更加严重;广电部门有线电视线缆不到位,电视无法收看;网通电话、宽带接入不到位;暖气、燃气、自来水碰头困难等。建议政府加大已建成区的基础设施配套建设,在新城区的规划上,对供热、燃气、电力、通讯、给(排)水、排污等管网建设应超前规划。希望各部门通力合作,抓好排污、自来水、暖气、燃气、有线电视、通讯管线、管网建设配套。 3、社区建设不完善,物业管理不配套。 度假区海边楼盘住宅区无统一的社区管理(居委会),附近无学校、医院、商场、休闲娱乐等公共服务设施,购房人无法落户,就医、子女入托入学、购物和休闲娱乐不便。有关水、电、暖、燃气等专业公司不能按物业管理条例的要求直接管理到户,给物业管理带来极大不便,增加了开发商的负担。随着高层住宅建设的增多,公安消防部门的高层住宅消防能力问题也日渐突出,如水压达不到高层要求等,高层住宅的消防能力建设亟待加强。建议政府加快城市社区(居委会)建设,统筹规划学校、医院、商场、停车场、餐饮娱乐等公共活动场所和附属服务设施,为购房人在落户、就医、子女入托入学等方面提供方便。加强老城区和新区的物业管理,由专业物业公司提供各种规范的物业服务。

热风循环烘箱使用说明书

热风循环烘箱 使 用 说 明 书 目录 一、安装 (3)

二、调试 (3) 三、自控箱操作方法 (4) 四、故障及修理 (6)

一、安装 热风循环烘箱就结构形式有可拆式和整体式两种。我厂干燥箱出厂,均已进行过程组装与测试,由于受运输和震动的影响,在使用前必须重新调整。 1、可拆式干燥箱一般由我厂派人员到现场组装,具体事宜由合同定。用户如需自行安装,也可根据产品说明书进行组装,无论由何方组装,干燥箱体以外的蒸汽管道和风机电源线均由用户负责铺设。 2、对电源、汽源的要求: 二、调试 1、接通总电源,保证蒸汽管路(包括输水管路)畅通不泄露;电加热电源畅通无短路,即可开机试车。 2、首次使用应注意每台风机的转向,条例风机上箭头所示方向。在一般情况下(即定型产品),我厂选用的风机均为“右旋”式,即在电动机一侧观看风机叶片为顺时针方向转动。

3、箱内各点湿度均匀性的调整:调整箱内左右两侧导风叶片的开度,可影响其附近的温度,若某处温度偏低,应将靠近该处的导风叶片适当开大;反之,温度偏高时应适当关小。如此反复调整,可使箱内上、下、门口与内部各点的温度基本一致。 4、调整好以后勿须变动。如有调整建议在厂家指导下进行调整。 三、自控箱操作方法 1、接通蒸汽:打开截止阀,使蒸汽从电磁阀的旁路体内通过,排除管路中的积水和脏污,数分钟后关闭截止阀,以便仪表自动控制蒸汽。 烘箱长期停用后重新开车,尤其是新接蒸汽管,一定要按上述方法操作,以避免蒸汽电磁阀被堵塞。 2、接通电源:将自控箱面板上的电源开关打向“电通”,此时电源指示灯应亮,温度数字显示调节仪也将有信号显示。 3、开风机:按“风机启动”按钮,首次使用烘箱时应注意风机的转向是否正确。风机若反转,应由电工更换转向。 4、温度测量:触摸式控制面板中显示测量值,此时仪表显示的数字即为烘箱内温度值。 5、温度恒温控制设定:接通电源后,控制面板中的主显示窗即显示被控对象的测量值,副显示窗显示前一次设定的主回路控制值,此时按住功能键约三秒钟,主显示窗即变为“5U”符号,副显示窗的某一数字开始闪烁,只要轻按加数

热风循环烘箱安全操作规程

热风循环烘箱安全操作规程 文件编号: SOP-SC-005-01 起草部门:生产部 颁发部门:质量保证部 生效日期:年_____月_____日 目的:为规范热风循环烘箱设备的操作,保障热风循环烘箱正常运行,特制定本规程。

适用范围:适用于本公司热风循环烘箱设备的操作。 责任:生产车间人员负责热风循环烘箱设备的操作。 内容: 1 开机前的准备工作 1 使用前检查: 1.1按规定穿戴好防护用品,应扎好袖口,不准围围巾,女工发辫应挽在帽 子里。 1.2 检查各紧固件是否松动,并使之正常。 1.3使用烘房前先检查烘房内有无杂物和危险品,通风机、仪表、管路、排 空阀、防曝门等附属设备是否良好,如有故障应预先排除。 1.4凡属易燃易爆等危险品一律不准放入烘房内。 1.5 检查风机叶片是否碰壳,如有叶片转动不灵活,或噪声大,必须调整风 机的紧固螺栓,并使之正常,并观察风机转向,使之正常。 1.6 检查安装完毕后,方可给烘箱通电工作。 2 正常开机操作步骤: 2.1开烘时必须有两人以上当班,禁止两人同时离岗。 2.2按生产要求清洁好工作室和箱内循环系统烘盘、烘车。将物料装盘上车, 推入箱内,并锁紧门。注意事项:打开烘房门应先通风换气,然后才能 进入烘房内。产品进烘房要认真检查,并用非燃烧性材料放稳垫牢,位 置要适当,重不压轻,分类存放,防止倾倒滚动。 2.3通电后打开控制箱内的断路器,打开红色电源旋钮,红色信号灯亮; 2.4 打开风机旋钮,风机绿色信号灯亮,箱体风循环系统工作。注意事项: 开动通风机时,一定检查进排汽门是否打开。 2.5参照智能表说明书设定恒温温度; 2.6打开加热旋钮,加热绿色信号灯亮,烘箱加热系统工作,当烘箱加热至 工艺温度时,箱内的温度将根据设定、恒定在工艺温度上。开启蒸汽加 热时应注意先开蒸汽冷凝水出的阀门,再开蒸汽进的阀门,烘房的控制 阀要专人调节,严禁任意拨动,如有问题及时处理。 2.7 当加热至恒温阶段时应打开排湿风门,及时排出湿空气,提高干燥速率。 3 关机操作流程: 3.1工作结束后,应先关闭加热系统,可使工作室降温。 3.2 烘箱关机时,应按关闭加热、风机、电源、本机空开的顺序操作,长时 间不使用时,应关闭总电源。 3.3 清洁设备及打扫地面卫生,刷洗设备要防止将水溅入轴承和马达。 3.4做好设备运转记录,并与接班人交接清楚。 4 紧急停车 4.1设备运行中如发现异动,需要紧急停车,按停止按钮。

房地产员工个人述职报告

房地产员工个人述职报告 房地产员工个人述职报告 随着个人的素质不断提高,越来越多人会去使用报告,报告中涉及到专业性术语要解释清楚。相信很多朋友都对写报告感到非常苦恼吧,以下是为大家整理的房地产员工个人述职报告,欢迎大家借鉴与参考,希望对大家有所帮助。 房地产员工个人述职报告1尊敬的各位领导、亲爱的各位同仁:大家好! 年终了,融化完一场大雪后的空气更显潮气,软软的阳光带上一阵寒风,那是一种别致的风光。鲁甸的街头、小巷,充满着不一样的风情。一段时间,放下了很多,觉得该轻松一下,不过回过头,发现那只是一个错误。因为年终了,也该给自己一个总结,或许那不是交代,只是不想给年轻留下太多的遗憾。最近很多人都写了“我拿流年乱了浮生”,其意我也是刚弄明白,就是说“我用一世的忙碌打乱了一生的清闲”。或许这就是80后,特别是85后的迷茫吧。当”神马都是浮云”飘荡整个大街的时候,一代人的灰暗开始蔓延。很多时候,我们总是徘徊在清醒与迷离之间,沉溺的迷离与短暂的清醒总是不断折磨着我们的意志。 坐在太阳湖边,静静的回忆这一年走过的路,貌似没有色彩,而只是一个一个片段的剪辑,拼凑了的12个月组成了我24岁的足迹。其实一直想很努力,可是更多的时候总是在逃避,逃避现实,逃避追

求。清醒的时候,罗列了一大堆目标,可是完成的又能有几个呢。混沌的是世界,过下去的是日子。如水的日子,却找不到一丝波纹。 关于工作,跌跌撞撞、摸爬滚打。把公司安排的工作流程顺利走通,但是基于各种原因,总的业绩效果是不尽人意的。 本人置业来自顾问方面的工作都以完成公司任务。客户后续维护工作,以及电梯房客户等待办理合同方面事宜都正在稳步进行。 主要工作是外联方面,刚把过程、程序掌握,还应更加熟练以提高工作效率。上一年的工作目标是无法圆满了,这有各种各样的原因,但是最后一点,应该像陈总说的那样,从我自己找原因吧。我够努力了吗? 在接下来的20xx年的工作中,应把工作重点放在农行按揭上,时时跟进,多注意办理情况,以及协调好售楼部资料收集与农行办理的节奏。 关于成长,我想我或许已经够大了。更多的时候,觉得自己的心态已经老了。所以别人说我40岁的心态我也不反对。当大多的东西都提不起兴趣的时候,我或许该回过头去寻找那种平淡的感觉。 关于生活,总是有得有失吧。得到了经验,失去了金钱。也不知道这学费高还是不高。 到海边去走走、看看,是我一直以来的梦想,那个冬天的热带,我想在北方银装素裹下的海南应该是别有一番风味吧。蓝色的海水、金黄的沙滩、软软的阳光、最好再来一杯卡布奇诺,那感觉一定是非常惬意!想要响应公司的安排去旅游,但因囊中羞涩,只好望而叹之。

热风循环烘箱的详细相关资料

热风循环烘箱的详细相关资料 热风循环烘箱的工作原理 热风循环烘箱空气循环系统采用风机循环送风方式,风循环均匀高效。风源由循环送风电机(采用无触点开关)带动风轮经由加热器,而将热风送出,再经由风道至烘箱内室,再将使用后的空气吸入风道成为风源再度循环,加热使用。确保室内温度均匀性。当因开关门动作引起温度值发生摆动时,送风循环系统迅速恢复操作状态,直至达到设定温度值。 热风循环烘箱的结构 1.加热系统:全独立系统,镍铬合金电加热式加热器; 2.循环系统:耐高温低噪音电机.多叶式离心风轮; 3.控制系统:采用进口高级温度控制仪表,带PID调节、快速自整定,可设定多种参数,数字式显示,读数极为方便; 4.进(出)风量功能:手动调节旋钮;具有定时功能; 5.温度恢复时间快; 6.安全保护: 热风循环烘箱设有漏电、短路、超温、电机过热、过电流保护。 热风循环烘箱的特点 1.热风循环,热风循环烘箱,热效率高,节约能源; 2.利用强制通风,热风循环烘箱配备的管道,物料干燥均匀; 3.运转平稳。自动温度控制,便于安装和维护; 4.对于广泛的干燥各种物料,是通用干燥设备的理想选择。 热风循环烘箱的安全注意事项 1.热风循环烘箱尽可能地安装于空气清净、温度变化较小的地方; 2.开机前应全面熟悉和了解各组成配套热风循环烘箱、仪表的使用说明,掌握正确使用方法; 3.热风循环烘箱放入必须是在操作室内达到绝对厌氧环境后放入; 4.如发生故障(停气等原因)操作室内仍可保持12小时厌氧状态(超过12小时则根据需要把热风循环烘箱取出另作处理);

5.经常注意气路有无漏气现象; 6.调换气瓶时,注意要扎紧气管,避免流入含氧气体; 7. 热风循环烘箱按要求使用,定期检查加油; 8.热风循环烘箱应安放在温差较小、操作方便的位置,应避免阳光直晒和远离采暖设备,放置平稳; 9.将混合气瓶、氮气瓶安放平稳,并分别装好减压阀(含压力表),安置在适当位置; 10.接上气路并检查气路,为防止漏气,必要时可在各接管处用密封胶粘合。 热风循环烘箱内温差调正的方法 在热风循环烘箱内上、中、下位置放留点温度计,其安放位置顶板向下200为上面测温点位置。底板向上200为下面侧温点,其中点位置在中心。关上烘门,打开蒸汽阀门和启动风机进行升温循环,约30分钟后取出温度计,观察中、上、下三点读数是否在允许范围内,如温差较大,则温度高的部位其对应的叶片角度相应开小,相反温度低的部位其叶片角度相应开大一点、直至调整到上下温差基本相似,经调整后的百叶窗,在没有产生变动移位的情况下,则不需再进行调正。 热风循环烘箱上设置的排湿机构是用来排除箱内潮湿空气的,排湿时间待烘箱温度升到你所需要的设定值后、即进行排湿,但排湿阀中的开启角度不能太大,一般排湿量要根据物料含有的水分量来进行。 整体运输进行安装的,由于运输过程中各部件有移位现象,使用时必须对部件进行调正,以保证热风循环烘箱的使用效果。

房地产个人述职报告

房地产个人述职报告 导语:本文是品才网小编精心编辑的,房地产个人述职报告希望能帮助到你! 房地产个人述职报告月日至今,我来到公司已经一月多了,对公司组织架构、人员有了一定的了解,对项目实施情况、土地储备情况也有了详尽的认识,对XX区各局、委、办、站及相关企事业单位为也进行了初步对接,所以现在对于我的工作范畴、工作程序已基本掌握并已理顺,具体的工作情况我分以下几点向领导汇报一下: 一、项目土地情况 主要对正在实施的XX#地的涉及单位进行了全方位的对接,联系组织区土地局各科室人员、测绘部门及相关单位进行土地勘察定界、宗地图绘制,与市土地局地籍科、利用科、土地储备中心等部门沟通并收集整理完善资料,根据市资产会纪要及规划设计条件,进行土地评估、出让合同协商等工作,目前。对XX#地进行了。对了。 二、项目规划情况 XX#地规划方案和建筑方案已经市规划委员会审批通过,因为没有国有土地使用权证书,所以建设工程规划许可证还不能在窗口受理,目前总规划平面蓝图需要进行公示,规划局审核、加盖公章、存档,同时整理收集平立剖蓝图、面积

表、效果图等已有的相关资料,并与办理规划许可证所需交费的部门进行联系沟通,了解政策,提前准备资料,以便于将来顺利办理规划许可证。 三、项目立项情况 XX#地进行 XX#地项目立项批文正在办理前期相关手续,已与环科院签订合同并出具了环境评估报告,目前正在联系做项目申请报告,同时还需要抓紧办理资质证书、土地证。 四、项目资质情况 由于没有土地证,也没有业绩,也无固定的技术人员所以资质证书办理比较困难,目前多数问题已经解决,市住建局开发科已基本同意受理并上报省厅。 五、项目建设审批情况 当土地证和规划许可证办理完毕,还要完善招投标手续、质量和安全监督手续,涉及到价调基金、农民工工资保证金、意外伤害保险等费用也要交情,才能收集整理完善资料办理施工许可证。 六、项目预售情况 在土地证、规划许可证、施工许可证办理完毕后,才能进行商品房面积预测、签订预售网络使用合同、楼盘电子信息录入、XX市价格监察检查局审核明码标价表、商品房公示等预售证办理工作。 以上情况就是目前我正在进行的工作,由于我们是项目

热风循环烘箱使用手册

热风循环烘箱使用手册 热风循环烘箱空气开关,按照该烘箱的操作说明书设置好加热温度250℃,超温报警温度260℃,保温计时1 h后,启动其自动运行程序,烘箱的循环风机、进风机、碟阀、加热等指示灯按顺序亮起,表明程序运行正常。加热运行2.5 h后,温度仍然达不到设定值,如果加热时间过长,就会造成被加热玻璃容器易碎,坏瓶率升高。同时,造成能源浪费,耗电量增加。以及烘箱的工作周期加长,致使在正常生产岗位的两班制下不能按时完成该工艺环节,殆误生产任务的进程计划,且提高了生产成本。正常满箱时温度从室温一直加热到250℃需要2.5 h,1个工作周期需要约6 h。 烘箱,干燥箱使用手册一 1. 运用前必需留意所用电源电压能否符合。运用时,必需将电源插座接地线按规则停止接地。 2. 在通电运用时,切忌用手触及箱左侧空间的电器局部或用湿布揩抹及用水冲洗,检验时应将电源切断。 3. 电源线不可缠绕在金属物上,不可设置在低温或湿润的中央,避免橡胶老化致使漏电。 4. 放置箱内物品切勿过挤,必需留出气氛天然对流的空间,使湿润气氛能在风顶上减速逸出。 5. 应活期反省温度调理器之银触点能否发毛或不平,如有,可用细纱布将触头砂平后,再运用,并应常常用干净布擦净,使之接触优良(留意必需切断电源)。室内温度调理器之金属管道切勿撞击免得影响灵活度。 6. 在无防爆安装的枯燥箱内,请勿放入易燃物品。 7. 每次用完后,须将电源局部切断,常常坚持箱内外干净。干净终了悬挂相应的标识。 烘箱,干燥箱使用手册二 1.易爆易燃易挥发物品切勿放入枯燥箱内,免得惹起爆炸。 2.样品搁板均匀负荷不应超越20kg。 3.样品室与加热室之间的搁板上不能放置物品,免得影响热量交流。 4.运用前必定要反省镍络丝有无堆叠、短路之处。 5.加热指示灯不亮,缘由普通有三:①灯泡坏了;②灯泡接触不良;③加热零碎出毛病。

房地产员工个人述职报告

房地产员工个人述职报告 述职报告是各级机关、团体和企事业单位的领导者或工作人员,为向有关部门的领导或所属部门的干部、职工汇报自己任职期间的工作完成情况和履行职责情况而写成的自我评述性的书面报告。下面是有房地产员工个人述职报告,欢迎参阅。 房地产员工个人述职报告范文1 尊敬的各位领导、各位同事,大家好: 光阴似箭、日月如梭,转眼难忘而又多变的20XX年已经过去,充满机遇和挑战的20XX年已经到来,回顾已经过去的20XX年,个人虽然在工作中也取得了一定的成绩,同时也存在不少需要不断改进和提高的地方。下面根据个人的心得总结如下: 一、20XX年工作总结 1、项目工程完成情况 ①项目进度基本达到公司年初制定的年度目标。 基本完成年初公司制定的年度计划目标,虽然在一定程度上存在滞后,但总体计划基本在受控状态。虽然上半年受金融危机影响,特别对小户型施工影响最大,总计划滞后两个月有余。但经过下半年的赶工,差距基本缩小在可控范围。并且准甲办公楼比原计划提前了近两个月。 ②形象进度:外幕墙形象的及时完成,为项目的销售提

供了一定的支撑和保障。 Xx幕墙在8月份完成西立面铝板和玻璃安装,准甲在10月初完成西立面的铝板安装和形象展示,为项目的销售提供了一定的支撑和保障。虽然这些外立面局部出形象的要求在年初并没有制定出来,但在需要的时候,项目还是克服重重困难,加大管理力度及时完成了外立面形象的展示。为尽快展示项目形象,促进项目销售提供了保障和支撑。 ③Xx办公楼的提前完成五大主体验收,为完成公司的财务目标提供了保障。 在年初制定的年度计划时, Xx办公楼的验收计划安排在20XX年春节后,但是在今年七月份集团为了完成整年目标产值,要求Xx办公楼必须在20XX年12月30日前完成五大责任主体验收。为此项目部多次召开专题会,讨论制定落实计划,并且项目部把该计划目标实现的责任主体落实在我的头上,这对我既是一个挑战又是一个机遇。 特别在后期所有工作面全面铺开,土建、安装、消防、幕墙、装修、景观再加上其他甲分包单位,施工单位数量超过十几家,工期紧协调管理难度大。为此增加了定期专题理会制度,除周一下午的监理例会外,另在每周一上午安排了安装专题协调会,周四上午装修专题协调会,并制定了严格的例会制度。对无辜迟到缺席者有严格的处罚制度,为集中高效解决现场实际问题提供了保障并受收到较好的效果。

房地产述职报告ppt

房地产述职报告ppt 篇一:房地产公司个人述职报告 个人年度述职报告 一、工作绩效述职 时间过的飞快,在繁忙的工作中,在公司工作不知不觉已经将近2年了。首先,非常感谢公司给我这个成长的平台,令我在工作中不断的学习,不断的进步,慢慢的提升自身的素质与才能。同时,向公司的领导以及全体同事表示最衷心的感谢,有你们的协助才能使我在工作中更加的得心应手,也因为有你们的帮助。我才能在工作上,围绕公司的中心工作,对照相关标准,严以律己,较好的完成各项公司安排的工作任务。 二、工作心得和体会 虽然一直从事房地产这个工作,但是我发现要学习的地方还是很多,通过向领导请教、向同事学习、自己摸索实践,在较短时间内熟悉了工作流程,明确了工作方向,提高了工作能力,在具体的工作中形成了一个清晰的工作思路。 我十分感谢公司,给了我很多的学习机会,也希望公司日后也能继续一些有些关于销售的培训工作,我希望能通过学习不同的知识,补足自己的不足之处,让自己能把销售工作做的更好。 三、关键事项

作为一名策划人员,我本着“要不断的完善自己各方面的专业技能”这样一个目标,开拓创新意识,积极的完成本职工作,做好房产策划工作,严格细致地要求自己按照公司流程中所有步骤及时完成工作。 我很有幸的多次参与了公司分配的市场调研工作,每次我都深深的体会到终端销售的力量,也让我觉得策划并不是万能的, 四、12年的改进思路 在这段时间里虽然做了一些工作,但仍然存在些题,主要表现在:创新精神不足,不能积极主动发挥自身聪明才智,而是被动适应工作需要。领导交办的事情虽然都能完成,工作当中有时会忽略考虑更深一层次方面,这样会造成是被动工作,减慢了工作上升到一定高度的速度。后续工作有些做的不到位,但是,我相信在我自己不断的努力和领导的帮助下,我会尽快提升自己,避免掉一些不必要的失误发生,所以我会不断补充自己各个方面的不足之处,做好销售工作,希望能为公司带来更好的经济效益。 在今后工作中我将继续努力奋斗,巩固现有成绩,针对自身的不足加以改进,争取在新的一年做的更好。 XX年也许对于房地产行业会是一个考验,但对于我们大家也许也是一种挑战,但是身处我们团队中,我十分的有信心来面对这场突如其来的“冬天”。

热风循环烘箱工作人员操作使用手册

热风循环烘箱工作人员操作使用手册 2014/9/17 详细介绍: 热风循环烘箱工作人员操作使用手册闭合循环烘箱空气开关,按照热风循环烘箱的操作说明书设置好加热温度250℃,超温报警温度260℃,保温计时1h后,启动其自动运行程序,烘箱的循热风循环烘箱工作人员操作使用手册。 闭合循环烘箱空气开关,按照热风循环烘箱的操作说明书设置好加热温度250℃,超温报警温度260℃,保温计时1h后,启动其自动运行程序,烘箱的循环风机、进风机、碟阀、加热等指示灯按顺序亮起,表明程序运行正常。加热运行2.5h后,温度仍然达不到设定值,如果加热时间过长,就会造成被加热玻璃容器易碎,坏瓶率升高。同时,造成能源浪费,耗电量增加。以及烘箱的工作周期加长,致使在正常生产岗位的两班制下不能按时完成该工艺环节,殆误生产任务的进程计划,且提高了生产成本。正常满箱时温度从室温一直加热到250℃需要2. 5h,1个工作周期需要约6h。 热风循环烘箱操作使用手册 1.热风循环烘箱运用前必需留意所用电源电压能否符合。运用时,必需将电源插座接地线按规则停止接地。 2.热风循环烘箱在通电运用时,切忌用手触及箱左侧空间的电器局部或用湿布揩抹及用水冲洗,检验时应将电源切断。 3.热风循环烘箱电源线不可缠绕在金属物上,不可设置在低温或湿润的中央,避免橡胶老化致使漏电。 4.放置热风循环烘箱箱内物品切勿过挤,必需留出气氛天然对流的空间,使湿润气氛能在风顶上减速逸出。 5.应活期反省温度调理器之银触点能否发毛或不平,如有,可用细纱布将触头砂平后,再运用,并应常常用干净布擦净,使之接触优良(留意必需切断电源)。室内温度调理器之金属管道切勿撞击免得影响灵活度。

儿童智能机器人解决方案

儿童智能机器人解决方案 随着儿童智能机器人C端弊端不断的增加,很多企业都选择转型对接B端,从而在管理和资源方面都省心省事不少,也达到用最少的力气做最好活的目的。 儿童智能机器人企业做B端客户少不了要为客户提供解决方案以求合作共赢,那一套好的解决方案该怎么做呢? 儿童智能机器人解决方案是针对某些已经体现出的,或者可以预期的问题、不足、缺陷、需求等等,所提出的一个解决整体问题的方案(建议书、计划表),同时能够确保加以快速有效的执行。通常指解决问题的方法。 这类型的儿童智能机器人解决方案有什么好处呢? 首先在进行解决方案时需要有明确的对象,或者施行的范围和领域,一般,解决方案不止是针对问题本身,更要考量到需要服务的对象,例如面向的客户的具体情况和需求。 但并不是所有的解决方案都是完美无缺的,对于问题的实际分析,会决定解决方案的针对性和有效性,如果解决方案本身有欠缺,那么可能在执行中导致更多的问题,达不到预期的效果。所有对于解决方案最好是多方的验证与小范围的投入使用,看反馈的结果再决定是否使用该解决方案,好的解决方案不会在纸上能谈出来的。 如今,解决方案的产生过程,大致可分为:确定问题对象和影响范围→分析问题→提出解决问题的办法和建议→成本规划和可行性分析→执行→后期跟进和交互修正→总结。有些企业书写的解决方案只包含方案的生成阶段,而将具体的执行阶段另外划分,这导致出现问题。 从统一流程来看,解决方案直接为执行层面服务,它们不是简单的线性关系和单一接口。所以,从某种程度来说,解决方案和执行是相互交互影响的,执行的效果应该及时反馈,并且

对原方案做出修正性的参考和建议。 这种交互是多重性的,重复性的。一个可以不断自我完善的解决方案,才能真正改善状况,使得它以更高的效率执行。 从投入市场的角度来说,尤其是面向客户的案例中,能够提供执行参考,甚至能够亲自参与到具体执行中的解决方案,是更容易被客户认可和青睐的。简而言之,与拿到一个完整的建议书或者计划书相比,客户更希望获得解决问题的全套服务。 不妨来看关于以儿童智能机器人为依托,面前广大用户群体推行的真人外教一对一在线少儿英语的解决方案。 巴巴腾收集了大量的市场数据及调研,研发出了一款儿童智能机器人——教育机器人S7C,这是一款主打儿童教育的智能机器人。 该解决方案中以儿童机器人为流量入口,打造外教一对一在线少儿英语平台深度服务用户,利用人工智能+互联网教育平台的模式,为广大B端用户提供了一个优质的创业生态环境,对接优质客户资源,提供有效营销方式。 巴巴腾教育机器人S7C是目前市场上一款结合真人外教一对一少儿英语的儿童智能机器人,拥有众多强悍的实用功能,如:语音唤醒、点读学习、家教辅导、亲子视频、家庭KTV、智能对话、在线少儿英语辅导等,能有效提高孩子学习效率、积累学识。巴巴腾教育机器人S7C让父母作业辅导没烦恼。 这儿童智能机器人解决方案极大的满足多数用户,还扩大了需求群体从而能卖儿童智能机器人外还能卖课程,将红利扩展到最大化。

房地产年终述职报告

房地产年终述职报告 房地产年终述职报告一 本年度是我公司快速发展的一年,也是我学习、管理的销售工作取得重大进展的一年。在公司领导英明指导下,在兄弟部门大力配合支持下,紧紧围绕销售工作,我带领销售部全体员工,奋力拼搏,开拓进取,真抓实干,勤勤恳恳做事,兢兢业业工作,较好完成了各项工作。现作如下述职。 随着公司业务的急剧发展,公司完成建筑面积由5万平方米增加到20万平米,这对我和所有销售团队成员都是一个巨大考验。为此,我组织团队成员,认真学习每次会议的精神和公司下发的文件,深刻领会公司领导的指示与意图,提高执行力。通过深入学习,使销售团队统一了思想认识:公司的经营管理是公司快速、健康、可持续发展的生命线,是公司取得良好经济效益的根本保证,“不以规律,不成方圆”,没有严格的管理制度和科学的经营思路,就不会有公司的正常运转;销售工作是公司经营管理的重要组成部分,是实现公司资金良性周转的重要一环,实现效益,树立公司品牌的重要途经。成功的销售,可以不仅能够为公司创造良好的经济效益,而且有利于提高公司的知名度和美誉度,带动企业业务的发展,实现资金的快速回笼,推动公司良性运转。因此,我注意引导部门员工树立责任意识、危机意识、品牌意识和大局观念、效益观念,坚决贯彻执行公司各项指

示精神和要求。 上半年,我带头努力,处处以身作则,较好地开展了各项工作。我坚持经常深入一线,冒着高温天气,督察广告投放情况;奔波忙碌,与销售代理公司沟通,与外部相关部门协调,帮助销售公司制定销售方案,全面监督市场运作情况。在我的带领下,团队成员工作积极,较好开展了各项销售活动。经过精心筹备,1月23日,四季新城销售部正式启用,三维动画、沙盘模型、现场解说多位一体向市民传达项目信息,使人们了解了四季红新城的全貌;2月1日,四季新城项目正式开工,项目由虚拟的想象向未来可摸可看的真实迈出重要一步;4月25日,精心组织的项目品鉴会﹠客户联谊会成立仪式举办,帮助现实客户和潜力客户多方解读四季新城之于城北的重要性以及产品的优越性。经过大量艰苦的工作,从一月底销售部开张到目前,除去销售员回访时已购买人员,目前积累客源1000余组,这些客源有如此高的粘度,说明客户对于项目的位置已经规划有较高的认同感,为一期房源的顺利开盘做好了良好铺垫。 加大内部外部沟通与协调,积极为销售部门营造良好的发展空间是销售经理的重要职责,工作中我特别注意了与其他部门沟通与协作。我积极与工程部沟通信息,及时了解楼盘施工进度与相关情况,适时安排广告宣传工作;全力配合财务部工作,及时沟通财务信息,随时向业主追要购房款项,

JRSH-Ⅲ(Ⅳ)型净化热风循环烘箱说明书

目录 一、简介及用途…………………………………………………1 ― 二、主要技术指标与参数 (1) 三、符合GMP规范的功能配置 (1) 四、干燥灭菌过程:(参阅原理图) (1) 五、安装与电源连接 (2) 六、验证工作 (2) 七、操作(参阅电控柜面板图及电气原理图) (2) 八、维修和保养 (7) 九、电器和自控说明 (7) 十、常见故障及排除 (9) 十一、主要元器件表 (9) 十二、附图 (10) (1)电控柜面板 (11) (2)烘箱原理图 (13) (3)外形图 (14) (4)冷却流程图 (16) (5)气动原理图 (17) (6)电器明细表 (18) (7)电器原理图 (20) (8)更换调整示意图 (26)

JRSH-Ⅲ(Ⅳ)型净化热风循环烘箱 一、简介及用途: 由本公司研制开发的新一代产品—JRSH系列型净化热风循环烘箱(以下简称烘箱),配备了触摸屏、PLC可编程控制仪、变频器、固态温控仪、可控硅及微压差表等先进仪器仪表。采用了百级净化热风循环层流净化技术,灭菌干燥可靠,运行稳定,符合药厂GMP生产规范的要求。用户有特殊需要,可另设独立监控系统。 二、主要技术指标与参数: 适用范围:玻璃容器、胶塞、药品物料、瓶盖、不锈钢药桶。 生产能力:腔内根据用户要求设内架车或灭菌架子,多层活动板。 温度均匀度:±5℃ 装机容量: 35KW(其中电加热15×2=30KW)(21×1.5KW=31.5KW) 电源: 380V ; 50HZ 洁净度: 100级 冷却水耗量: 0.3m3/时 压缩空气耗量: 0.1m3/分 腔内净尺寸: 900×1300×1100 mm (宽×深×高) (1050×1420×1350) 外形尺寸: 1780×1500×2180 mm (宽×深×高) (1915×1820×2385) 净重: 2000kg 注Ⅲ型烘箱括号内为Ⅳ型烘箱 三、符合GMP规范的功能配置: 1、双扉连锁、安全开启。 2、高温高效过滤器前后压差显示、洁净度100级。 3、热风循环风机变频调速、风量风压可调。 4、由PLC可编程控仪自动控制干燥灭菌程序,参数可设置。 5、触摸屏操作、人机界面友好。 6、加热器电流受监控,超温报警,温度可记录、曲线可显示且均能打印。 7、箱内一侧设有出风调节板,以使箱内温度均匀分布。 8、采用水冷却。缩短冷却时间 9、排风设有碟阀及过滤器,以防倒流污染。 10、按用户装载要求,箱内可配置相适应搁板、架车。 四、干燥灭菌过程:(参阅原理图) 1、升温除湿阶段: 进风机把室内新鲜空气十万级送入,经过滤器、加热器变成干热空气,由循环风机送至静压室。通过高温高效过滤器100级净化。风量调节板分配,形成一个均匀分布层流,流向对侧,流向对侧,处在箱中的被灭菌容器受热升温、水分蒸发。大部分湿热空气从排风通道(少部分回流循环)经开启的蝶阀中排出。 2、热风循环保温灭菌阶段: 随着箱内容器水分不断蒸发减少,容器温度不断上升,一定时间后,达到设定的灭菌温度。此时,关闭排风蝶阀,少量空气由进风机补充进入循环流动,低温热空气从排风过滤器排出。电

房地产销售工作述职报告800字

房地产销售工作述职报告800字 房地产销售工作述职报告1 尊敬的领导:您好! 不经意间,这一年第一季度已悄然离去,在这一年里,工作量不大,要学的却不少,时间的步伐带走了这一年的忙碌、烦恼、郁闷,但是挣扎在心底的那份执着令我依然坚守岗位。以前常听说也遭遇过销售员之间为了比拼业绩,争夺提成,经常是不择手段,诡计迭出。幸运的是我所在的公司拥有一个和谐的销售氛围,同事之间既有竞争更有互相帮助,每次分歧总能在沟通中消除,每次难题也常常在集思广益中(即便我们店只有十多人)化解。正因为有这样浓厚的公司氛围和团队精神,才给了我在久居成长所需的养分。以下是对去年房地产销售工作总结: 从自己那些已经购房的客户中,在对他们进行销售的过程里,我也体会到了许多销售心得。在这里拿出来给大家看看,也许我还不是做的很好,但是希望拿出来跟大家分享一下。 第一、最基本的就是在接待当中,始终要保持热情。 第二、做好客户的登记,及进行回访跟踪。

第三、经常性约客户过来看看房,让客户了解我们小区的动态。加强客户的购买信心,做好沟通工作。 第四、提高自己的业务水平,加强房地产相关知识及最新的动态。在面对客户的时候就能游刃有余,树立自己的专业性,同时也让客户更加的想信自己。 第五、多从客户的角度想问题,这样自己就可以针对性的进行看房,为客户提供最适合他的房子,解决他的疑虑,让客户可以放心的购房。 第六、学会运用销售技巧,适当的逼客户尽快下决定。 第七、找出并认清自己的目标,不断坚定自己勇往直前、坚持到底的信心,这个永远是最重要的。我坚信只要方向正确,方法正确,一步一个脚印,每个脚步都结结实实地踏在前进的道路上,反而可以早点抵达终点。如果靠的是机会,运气总有用尽的一天。 在新的一年里我会用自己的热情继续感染别人,在这个很好的平台上继续努力奋斗,给自己一个新的目标,在下一季度每月给自己制定两套销售任务,在下一季度每月成交一套。 个人的发展离不开公司的发展,而热爱则是做好每件工作不可缺的。所以,在这充满希望的公司里,我必将全力服务公司,热爱岗位,勤奋工作,严于律己,继续学习,用激情感染客户,

相关主题
文本预览
相关文档 最新文档